Ketua PCNU Pamekasan dan Istri Tewas di Tol Paspro, NU Berduka

Nabiel Ba Ramadani | Minggu, 15/06/2025 08:02 WIB
Ketua PCNU Pamekasan dan Istri Tewas di Tol Paspro, NU Berduka KH Taufiq Hasyim (Ketua PCNU Pamekasan). (Foto: Media Jatim)

RADARBANGSA.COM - Suasana dini hari di ruas Tol Pasuruan–Probolinggo (Paspro), tepatnya di KM 835.600/A wilayah Probolinggo Timur, mendadak berubah pilu pada Sabtu (14/6/2025) sekitar pukul 02.00 WIB. 

Di tengah cuaca cerah yang seharusnya mendukung perjalanan dari Pamekasan menuju Jember, sebuah kecelakaan tragis justru merenggut dua nyawa.

Korban meninggal dunia dalam peristiwa ini adalah KH Taufik Hasyim, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan, beserta istrinya, Ny Hj Amiratul Mawaddah. Keduanya diketahui tengah melakukan perjalanan keluarga ke Jember.

Kecelakaan terjadi saat mobil Toyota Innova Zenix dengan nomor polisi N 1086 EL yang ditumpangi lima orang melaju dari arah Pasuruan ke Probolinggo. Kendaraan tersebut menabrak bagian belakang truk Mitsubishi DK 8348 CT yang dikemudikan Siswoyo (25), warga Ledokombo, Jember, dan sedang berada di lajur lambat.

Dugaan sementara menyebutkan bahwa pengemudi Innova, Moh Sholehoddin (26), mengalami micro sleep atau tertidur singkat akibat kelelahan, sehingga kehilangan konsentrasi dan tidak sempat melakukan pengereman.

Benturan keras tak terelakkan. Bagian depan Innova ringsek berat setelah menghantam bagian belakang truk. Sopir truk selamat tanpa luka, namun kondisi kendaraan penumpang sangat memprihatinkan. KH Taufik dan istrinya ditemukan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Tim Patroli Jalan Raya (PJR) bersama pengelola tol yang pertama kali tiba di lokasi langsung melakukan penanganan awal. “Kondisi kendaraan ringsek, dan suasana di lokasi sangat pilu. Semua yang hadir hanya bisa menghela napas panjang melihat kondisi korban,” ujar salah satu petugas.

Selain korban meninggal, tiga penumpang lainnya mengalami luka-luka. Sholehoddin mengalami luka berat dan dilarikan ke rumah sakit. Dua anak kecil dalam mobil, Moh Syakir (7) dan Muhammad Ali (4), mengalami luka ringan. Satu penumpang wanita dewasa, Siti Sulaiha (21), dilaporkan selamat tanpa luka berarti.

Petugas yang turun ke lokasi, yakni Aipda Andhi, Aipda Iskandar, dan Bripda Brindawan, segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Untuk menghindari kemacetan, arus lalu lintas dialihkan sementara, dan kendaraan yang terlibat dievakuasi ke Gerbang Tol Tongas.

Jenazah KH Taufik dan istri langsung dievakuasi ke rumah sakit untuk proses identifikasi sebelum dipulangkan ke Pamekasan.

Duka Mendalam Selimuti NU Pamekasan

Kabar wafatnya KH Taufik dan istrinya menjadi pukulan berat bagi kalangan Nahdliyin, khususnya di Pamekasan dan Madura. Sosok KH Taufik dikenal luas sebagai ulama muda yang kharismatik, dekat dengan rakyat kecil, serta aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan.

Ungkapan duka cita membanjiri media sosial. Tokoh agama, pejabat, dan masyarakat umum menyampaikan belasungkawa atas kepergian almarhum.

"Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami sangat kehilangan. Beliau sosok kiai muda yang cerdas dan rendah hati. Semoga husnul khatimah," tulis seorang warganet, menyertai unggahan foto-foto kenangan dakwah sang kiai.

Pihak kepolisian dari Unit Laka Lantas Polres Probolinggo Kota telah mengambil alih penanganan kasus ini. Berdasarkan hasil olah TKP, peristiwa dinyatakan sebagai kecelakaan tunggal akibat kelalaian pengemudi yang mengantuk.

Barang bukti berupa kendaraan dan dokumen kelengkapan telah diamankan. Pemeriksaan lebih lanjut terhadap sopir masih menunggu kondisi medisnya membaik.


Berita Terkait :