
RADARBANGSA.COM - Lantunan “Labbaik Allahumma Labbaik...” (“Aku datang memenuhi panggilan-Mu, ya Allah...”) terdengar mengangkasa begitu puncak haji dimulai.
Bagi sebagian besar jemaah, haji 2025 dimulai dengan beribadah di Hari Tarwiyah pada 8 Zulhijah atau Rabu (4/6). Mereka berbondong-bondong berangkat dari Makkah untuk bermalam di Mina—sekitar 7 km dari Masjidil Haram.
Namun, pada umumnya jemaah Indonesia tidak mengikuti ibadah sunah Tarwiyah di Mina, melainkan langsung mempersiapkan mobilisasi menuju Arafah, lokasi wukuf yang merupakan rukun haji (syarat sahnya haji). Hal ini karena jemaah Indonesia sangat besar sehingga membutuhkan energi besar jika ikut Tarwiyah sebelum wukuf.
Meski demikian, sejumlah jemaah yang tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) ada juga yang menjalankan sunah Tarwiyah ke Mina.
Media Arab Saudi, Saudi Gazette melaporkan, lebih 1,5 juta jemaah haji bermalam di Mina yang dikenal sebagai 'kota tenda' untuk beribadah pada Hari Tarwiyah.
“Lebih dari 1,5 juta jemaah haji berkumpul di Mina pada hari Rabu, yang dikenal sebagai Hari Tarwiyah, menandai dimulainya secara resmi ibadah haji tahunan. Pendakian para jemaah ke 'kota tenda' tersebut berlangsung lancar hingga Rabu sore, sesuai dengan rencana organisasi dan operasional yang matang dan tanpa cela yang telah disusun oleh otoritas Arab Saudi,” lapornya.
Setelah bermalam di Mina, pada Kamis (5/6) selepas salat Subuh, jemaah bergerak ke Arafah untuk melaksanakan puncak ibadah haji, yaitu wukuf. Wukuf dimulai setelah salat Zuhur nanti.
Adapun total jumlah jemaah haji 2025, menurut Saudi Gazette, terdiri dari:
Lebih 1,47 juta jemaah dari luar negeri. Jumlah ini termasuk 2.443 jemaah dari 100 negara yang berhaji sebagai tamu Raja Salman. Tamu undangan ini termasuk dari Palestina.
Ratusan ribu jemaah domestik Arab Saudi. Mereka terdiri dari warga negara Arab Saudi dan ekspatriat yang bermukim di Saudi (residen/mukimin).