Kapolri Tegaskan Komitmen Ikut Wujudkan Kedaulatan Pangan Indonesia

Rahmad Novandri | Jum'at, 06/06/2025 13:01 WIB
Kapolri Tegaskan Komitmen Ikut Wujudkan Kedaulatan Pangan Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Kapolri). (Foto: mitranews.net)

RADARBANGSA.COM - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmen institusinya dalam mendukung kedaulatan pangan nasional melalui keterlibatan aktif dalam sektor pertanian, khususnya pengembangan dan peningkatan produksi jagung.

Hal itu disampaikan Kapolri saat mendampingi Presiden Prabowo dalam kegiatan Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II Tahun 2025 di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (5/6).

"Suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami, di tengah padatnya tugas kenegaraan, Bapak Presiden berkenan hadir langsung menyapa para petani dan memberi semangat untuk bersama mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia," kata Kapolri. 

Kapolri mengungkapkan bahwa pada tahun 2025, Polri menargetkan penanaman jagung di atas lahan seluas satu juta hektare dengan estimasi hasil panen mencapai 4 hingga 10 juta ton.

Saat ini, telah disiapkan 445,6 ribu hektare lahan siap tanam dan 922,7 ribu hektare lahan perhutanan sosial yang tengah dalam proses verifikasi. Sebanyak 136.563 kelompok tani diberdayakan untuk mengelola lahan tersebut. 

Pada kuartal pertama 2025, panen jagung nasional tercatat mencapai 118.975 ton dari lahan seluas 16.656 hektare, berkontribusi terhadap total produksi nasional yang meningkat 48,47 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dari 6,08 juta ton menjadi 9,03 juta ton.

Panen raya jagung kuartal kedua yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo mencakup lahan seluas 344.524 hektare, dengan estimasi hasil panen antara 1,78 juta hingga 2,54 juta ton.

Di Kalimantan Barat sendiri, panen dilakukan di atas 2.054,3 hektare dengan estimasi hasil panen 10.102 hingga 20.136 ton. Salah satu titik panen utama berada di Kabupaten Bengkayang, tepatnya di lahan seluas 218,35 hektare, termasuk 56 hektare milik petani lokal di sana.

Setelah mendapatkan pendampingan dari Polres Bengkayang serta pemanfaatan teknologi pertanian dan bibit unggul P27, produktivitas meningkat dari semula 2 ton per hektare menjadi 9,3 ton per hektare.

“Keuntungan petani yang semula hanya Rp500 ribu per bulan kini meningkat menjadi rata-rata Rp4 juta, berkat penggunaan pupuk presisi Bayangkara dan metode budidaya modern yang kami dampingi langsung,” tutur Kapolri.