Buka Bulan Bung Karno Ke-7, Gubernur Koster Kenang Perjuangan Presiden Pertama RI

Arif Setiawan | Senin, 02/06/2025 15:33 WIB
Buka Bulan Bung Karno Ke-7, Gubernur Koster Kenang Perjuangan Presiden Pertama RI Gubernur Bali, Wayan Koster menandatangani kata mutiara Bung Karno dalam pembukaan Bulan Bung Karno ke-7 di Denpasar, Bali, Minggu (1/6). (Foto: IG @pemprovbali)

RADARBANGSA.COM - Gubernur Bali, Wayan Koster, bersama Wakil Gubernur I Nyoman Giri Prastaresmi, resmi membuka Bulan Bung Karno VII Tahun 2025, Di Ardha Candra, Art Center, Denpasar, pada Minggu malam (1/6/2025). Acara pembukaan ini ditandai dengan penandatanganan kata mutiara Bung Karno oleh Gubernur Koster dan pemukulan kendang oleh Wakil Gubernur Giri Prasta. 

Dalam sambutannya, Koster menyebut bahwa Bulan Bung Karno merupakan bentuk hormat dan bakti masyarakat Bali kepada Bung Karno, Bapak proklamator, penggagas pancasila, dan pendiri ajaran Trisakti.

"Bulan Bung Karno adalah momentum penting untuk mengenang dan menghidupkan kembali ajaran pemikiran dan semangat perjuangan Bung Karno. Ini adalah bentuk rasa terima kasih dan penghargaan atas pengorbanan beliau dalam memerdekakan bangsa Indonesia," ucap Koster. 

Ia juga mengingatkan bahwa Bung Karno menjalani lebih dari 11 tahun sebagai tahanan politik dan dalam pengasingan. Salah satu momen penting terjadi saat pengasingan di Ende, Nusa Tenggara Timur, di mana Bung Karno menggali nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang kemudian dirumuskan menjadi Pancasila dan disampaikan pada 1 Juni 1945.

Gubernur Koster menjelaskan bahwa Juni dipilih sebagai Bulan Bung Karno karena memuat tiga momen penting: Hari Lahir Pancasila (1 Juni), Hari Lahir Bung Karno (6 Juni), dan Hari Wafat Bung Karno (21 Juni). Penetapan Bulan Bung Karno secara resmi diatur melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 19 Tahun 2019.

Tahun ini, Bulan Bung Karno mengangkat tema “Prana Jagat Kerthi”, yang bermakna bahwa ajaran dan karya Bung Karno merupakan bagian dari harmoni agung semesta. Tema ini selaras dengan visi pembangunan Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang mengedepankan enam sumber kesejahteraan hidup dalam Sad Kerthi, mulai dari spiritualitas hingga pelestarian alam.

 “Pembangunan Bali harus berakar pada spiritualitas, kelestarian alam, kemanusiaan, dan budaya. Nilai-nilai ajaran Bung Karno dan kearifan lokal Bali tidak hanya diperingati, tetapi juga diaktualisasikan,” tegas Koster.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, Pemprov Bali menyelenggarakan berbagai lomba yang menyasar generasi muda, seperti Lomba Musikalisasi Puisi, Lomba Film Pendek, dan Lomba Film Dokumenter, dengan total hadiah mencapai Rp115,5 juta.

Gubernur Koster mengajak seluruh masyarakat, khususnya generasi milenial dan Gen Z, untuk terus berkontribusi dalam pembangunan Bali dengan menjunjung tinggi semangat kebangsaan.

“Mari kita rawat semangat gotong royong, persatuan, dan keadilan sosial. Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah atau Jas Merah. Ajaran Bung Karno adalah napas semesta bagi kita semua,” pungkasnya sebelum menandatangani Kata Mutiara Bung Karno dan secara simbolis memukul Kendang Bali sebagai tanda pembukaan resmi.

Dengan dimulainya Bulan Bung Karno VII, Pemerintah Provinsi Bali berharap kegiatan ini menjadi momentum untuk menumbuhkan semangat nasionalisme yang berpadu harmonis dengan kearifan lokal, menuju Bali yang suci, harmonis, sejahtera, dan bahagia. 


Berita Terkait :