JK Ajak Seluruh Aparatur Negara Netral pada Pemilu 2024

Rahmad Novandri | Kamis, 08/02/2024 07:05 WIB
JK Ajak Seluruh Aparatur Negara Netral pada Pemilu 2024 Jusuf Kalla (Wakil Presiden RI ke-10 dan 12). (Foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Wakil presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla mengingatkan seluruh aparatur negara, terutama TNI dan Polri hingga kepala desa, agar bersikap netral pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan tidak melakukan aksi kecurangan seperti mencuri suara rakyat. Jusuf Kalla menegaskan bahwa pilihan masyarakat harus kembali ke hati nurani masing-masing.

"Jangan ada yang mencuri. Bukan suaranya Prabowo, Anies, Ganjar dicuri, bukan. Akan tetapi, suara rakyat yang dicuri kalau tidak sesuai dengan hati nurani," kata pria yang akrab disapa JK tersebut usai menerima silaturahmi dari sejumlah tokoh yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di kediamannya, seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis, 8 Februari 2024.

Di sisa masa kampanye ini, JK mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga pemilu dari kecurangan. Dengan demikian, hasil dari penyelenggaraan pemilu tahun ini bisa diterima oleh semua pihak.

Dengan pemilu yang bersih, JK mengatakan bahwa pemimpin yang bersih pun dapat terpilih. Sebaliknya, jika prosesnya salah, pemimpin yang dipilih juga akan salah.

"Jadi, kita lakukan proses yang bersih untuk sekarang dan masa akan datang," tuturnya.

GNB merupakan gerakan yang dimotori oleh berbagai tokoh bangsa yang bertujuan mengawal pemilu agar berlangsung dengan bersih, adil, transparan, dan jujur serta bebas dari berbagai kecurangan dan tekanan.

Dengan pengawalan tersebut, pemilu yang berlangsung nantinya berkualitas dan bermartabat sehingga menjadi modal untuk kelangsungan pembangunan Indonesia ke depan.

Berbagai tokoh GNB yang hadir di kediaman JK pada hari Rabu, di antaranya istri presiden keempat RI K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah Abdurrahman beserta putrinya, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid.

Hadir pula Uskup Agung Jakarta Kardinal Mgr. Ignatius Suharyo, Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Pendeta Gomar Gultom, mantan Duta Besar RI Makarim Wibisono, dan Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Komarudin Hidayat.


Berita Terkait :