Kasus di Gunung Kidul, Komisi IX: Momentum Sosialisasikan Bahaya Antraks ke Masyarakat

M. Isa | Senin, 10/07/2023 21:12 WIB
Kasus di Gunung Kidul, Komisi IX: Momentum Sosialisasikan Bahaya Antraks ke Masyarakat Ilustrasi (foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menilai, kasus penyakit menular antraks yang saat ini mewabah di Kabupaten Gunung Kidul, Yogjakarta adalah bukti bahwa masyarakat belum memahami sepenuhnya ikhwal antraks itu.

“Saya kira, kejadian di Gunung Kidul ini menunjukkan kepada kita bahwa masyarakat belum teredukasi dengan baik ikhwal penyakit menular ini. Masyarakat mungkin sudah sering mendengar ada penyakit yang disebut antraks tapi mereka belum memahami betul bagaimana proses penularannya,” kata Handoyo.

Menurut Rahmad Handoyo, antraks bisa muncul kapan saja. Apalagi, disebut-sebut spora antraxs bisa hidup berpuluh-puluh tahun. Tapi antraks tentu saja bisa dihindari, caranya dengan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang dimasak dengan matang.

Bercermin dari kasus di Gunung Kidul, Handoyo mengatakan, hal yang sangat penting adalah larangan memakan bangkai hewan yang berpenyakit. “Harus ada larangan keras, agar warga tidak memakan bangkai hewan berpenyakit. Kita kan tidak tahu apakah hewan sakit itu Antraks, Rabies atau penyakit kuku. Kalau sudah sakit yang dibakar atau dikubur saja,” imbuhnya.

Handoyo juga berpendapat kejadian di Gunung Kidul saat ini harus dijadikan momentum untuk mensosialisasikan kembali bahaya antraks kepada masyarakat.

“Masyarakat harus diedukasi secara masif bagaimana cara mencegah munculnya antraxs. Masyarakat harus tahu bagaimana proses penularannya dan bagaimana cara pengobatannya jika sudah terjangkit,” katanya.


Berita Terkait :