Presiden Jokowi Resmikan Tambak Budidaya Udang di Kebumen, Harap Dicontoh Daerah Lain

Rahmad Novandri | Kamis, 09/03/2023 20:35 WIB
Presiden Jokowi Resmikan Tambak Budidaya Udang di Kebumen, Harap Dicontoh Daerah Lain Joko Widodo (Presiden RI). (Foto: twitter @jokowi)

RADARBANGSA.COM - Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) meresmikan tambak budidaya udang berbasis kawasan di Desa Plesung, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis, 9 Maret 2023. Presiden mengharapkan dari tambak seluas 60 hektare tersebut dapat dihasilkan udang sebanyak 40 ton dari setiap hektarenya.

"Hari ini kita akan meresmikan tambak budidaya udang di Kabupaten Kebumen. Di tambak udang berbasis kawasan ini telah diselesaikan ini kurang lebih 60 hektare yang akan menghasilkan udang satu hektarenya kurang lebih kita harapkan di atas 40 ton dan kawasan budidaya udang ini menghabiskan anggaran Rp175 miliar," ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya.

Dengan manajemen modern dan detail, serta kebersihan yang terjaga, Presiden berharap tambak udang tersebut bisa menjadi contoh untuk ditiru dan diterapkan di daerah lain di Tanah Air. "Kita harapkan ini menjadi sebuah contoh yang baik bagi budidaya udang vaname yang memerlukan kebersihan air, yang memerlukan betul-betul manajemen yang detail, dan kita harapkan ini menjadi contoh bagi kita semuanya," imbuhnya.

Lebih lanjut, dalam keterangannya selepas peresmian, Presiden menyebut daerah lain yang juga akan dibangun tambak udang serupa adalah di Waingapu, Provinsi Nusa Tengggara Timur (NTT). Menurutnya, saat ini desain dan perencanaan tambak udang di kawasan tersebut sudah selesai.

"Sebentar lagi kita akan mulai lagi 1.800 hektare di Waingapu di NTT. Ini sudah desain, perencanaan sudah selesai, ini dikopi dibuat di sana yang kita harapkan itu akan menjadi sebuah kawasan yang terintegrasi, ada tambak udangnya, ada industri pakannya, ada industri untuk turunan dari udang-udang yang dipanen," tutur Presiden Jokowi.

Kepala Negara juga menilai bahwa tambak udang memiliki potensi keuntungan yang tinggi. Dengan produktivitas yang mencapai 40 ton per hektare, Presiden meyakini tingkat pengembalian investasinya (IRR) bisa didapat dengan cepat.

"Saya kira kalau di sini katakanlah tadi perkiraan angka 40 ton per hektare itu bisa dicapai, empat kali panen balik (modal). Sulit cari bisnis secepat itu baliknya, artinya IRR-nya semuanya bisa dalam persentase yang tinggi," tandasnya.