Hari Keselamatan Pasien Sedunia, Pemerintah Fokus Penggunaan Obat yang Aman bagi Pasien

M. Isa | Kamis, 15/09/2022 17:59 WIB
Hari Keselamatan Pasien Sedunia, Pemerintah Fokus Penggunaan Obat yang Aman bagi Pasien Obat - Obatan (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM – Pemerintah akan fokus pada penggunaan obat yang aman bagi pasien pada peringatan Hari Keselamatan Pasien Sedunia 2022 yang jatuh pada 16 September 2022 esok.

“Peringatan ini untuk memastikan tenaga kesehatan dan pasien telah memahami obat dan efek sampingnya, pemberian obat sudah sesuai dengan 5 benar (identitas pasien, nama obat, cara pemberian obat, dosis dan waktu pemberian obat), serta memastikan pasien memahami penjelasan yang diberikan tenaga kesehatan,” kata Ketua Tim Kerja Mutu Pelayanan Kesehatan Rujukan, Irna Lidiawati dalam rilisnya, Kamis, 15 September 2022.

Berdasarkan data WHO, medication error dapat menghabiskan pembiayaan hingga 42 juta dollar setiap tahunnya. Padahal, biaya ini dapat dihindari dengan meningkatkan penggunaan obat-obatan yang aman baik oleh tenaga kesehatan maupun pasien.

Irna menjelaskan penggunaan obat yang tidak sesuai dengan dosis dan peruntukannya berisiko tinggi dapat menimbulkan masalah kesehatan baru. Salah satu masalah yang kini menjadi perhatian utama adalah masalah kekebalan atau resistensi antimikroba.

“Minum obat berbeda dengan makan permen yang bisa kapan saja. Tetapi ada aturannya untuk mencegah supaya tidak terjadi suatu efek yang merugikan pasien seperti timbulnya penyakit-penyakit kronis yang mungkin diakibatkan dari keseringan minum salah satu jenis obat. Ini harus kita cegah, dengan cara minum obat dengan baik dan benar,” kata Irna.

Irna menyebutkan Kemenkes juga mengimplementasikan penilaian Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) pada standar akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, Rumah Sakit, klinik, Laboratorium Kesehatan, dan Unit Transfusi Darah.

“Tenaga kesehatan juga memiliki peranan yang sangat penting untuk meningkatkan praktik penggunaan obat yang bijak dan rasional diantaranya dengan memberikan informasi terkait pengobatan yang jelas dan lengkap kepada semua anggota tim klinis selama proses perawatan serta melakukan pendampingan selama proses identifikasi, penyediaan obat sampai distribusi obat ke pasien,” tukasnya.