Nihayatul Wafiroh Dorong Santri Tak Cuma Kuasai Ilmu Agama, Tapi Teknologi

Sodiqul Anwar | Sabtu, 16/04/2022 18:49 WIB
Nihayatul Wafiroh Dorong Santri Tak Cuma Kuasai Ilmu Agama, Tapi Teknologi Anggota MPR RI FPKB Nihayatul Wafiroh gelar sosialisasi 4 pilar di Situbondo (foto istimewa)

RADARBANGSA.COM - Anggota MPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Nihayatul Wafiroh menekankan pentingnya peran santri untuk terus mengasah kemampuan bukan saja di bidang keagamaan, namun juga teknologi serta aspek lainnya.

Perempuan yang karib disapa Ninik ini menyatakan, pondasi keagamaan santri kuat seiring dengan pola pendidikan di pesantren, namun di era yang penuh dengan tantangan global saat ini peran mereka perlu diperluas.

"Saya santri mungkin sejak sebelum dilahirkan, jadi tahu betul bagaimana pola pendidikan santri. Patut diakui memang sisi keagamaan jadi prioritas pendidikan di pesantren, tapi sekarang zaman sudah berbeda, perkembangannya menuntut santri harus berdaya saing," kata Ninik.

Saat menghadiri Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Yayasan Pondok Pesantren Salafiyah Dawuhan, Situbondo, Sabtu, 16 April 2022 Ninik mendorong untuk terus mengasah kemampuan dan skill di berbagai bidang.

"Santri tentu saja boleh dan harus mengasah skill, santri juga boleh menimba ilmu selain ilmu-ilmu keagamaan, tidak melulu tafsir, nahwu, sorof, i`rab, i`lal, dan ushul fikih, tapi yang tidak kalah penting bagaimana santri juga harus paham teknologi, biologi, kimia, astronomi, fisika, ilmu-ilmu kesehatan dan lainnya," ujarnya.

Meski demikian ia mengingatkan upaya santri memperluas pemahaman dan pengetahuan di berbagai bidang itu harus diimbangi dengan semangat 4 Pilar Kebangsaan, yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 yang menjadi pondasi berbangsa dan bernegara.

"Jadi meskipun santri boleh belajar ilmu-ilmu modern, tapi yang perlu diingat jangan lupakan pondasinya, yaitu Pancasila. Kenapa? Karena di dalam santri ada Merah Putih, ada Indonesia yang bagaimanapun dan setinggi apapun prestasinya tidak akan pernah lepas bahwa kita Indonesia," ungkap Ninik.
 
Legislator asal Banyuwangi ini menambahkan bahwa peran santri dan masyarakat sekarang adalah menjaga keutuhan Republik Indonesia melalui skill dan pengetahuan yang beragam.

"Orientasinya memang perlu kita ubah. Kalau dulu indikator santri sukses ketika balik ke rumah menjadi Kiai, menjadi Nyai, tapi menjadi guru, tapi kalau sekarang harus ditingkatkan. Bahwa santri bisa juga menjadi asronom, pakar biologi, pembuat roket, penemu vaksin, dan prestasi-prestasi lainnya," tukasnya.


Berita Terkait :