Tim Advance Umrah Terpapar Omicron, Gus Muhaimin: Ini Warning!

Ahmad Zubaidi | Rabu, 19/01/2022 14:56 WIB
Tim Advance Umrah Terpapar Omicron, Gus Muhaimin: Ini Warning! Abdul Muhaimin Iskandar (Ketua Umum DPP PKB). (Foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mengaku prihatin atas kabar 11 orang tim advance yang berangkat pada 23 Desember 2021 dan 17 orang dari tim advance dan jemaah umrah yang berangkat pada 30 Desember 2021 positif Omicron.

Dia meminta Kementerian Agama (Kemenag) dan Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) memberikan penjelasan terbuka kepada publik perihal persoalan tersebut agar tidak menimbulkan kecemasan di tengah masyarakat.

“Saya minta Kemenag untuk memberikan penjelasan terbuka, mengapa ada sebanyak itu bisa terpapar Omicron. Biar masyarakat tidak was-was untuk umrah,” kata Gus Muhaimin di Jakarta, Rabu, 19 Januari 2022.

Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra ini juga mendorong Kemenag untuk menjadikan kasus positif Omicron pada Tim Advance sebagai bahan evaluasi dalam pemberangkatan jamaah umrah asal Indonesia selanjutnya.

“Saya kira kasus ini warning buat kita semua. Saya ingatkan petugas pendamping jemaah umrah agar lebih ekstra hati-hati terhadap diri sendiri dan dalam mengawasi jemaah selama pelaksanaan ibadah umrah,” tutur Gus Muhaimin.

Gus Muhaimin menambahkan, proaktif pemerintah dalam mengingatkan pentingnya sosialisasi protokol kesehatan bagi seluruh jemaah umrah termasuk para pendamping. “Karena kalau ada jemaah abai satu saja, maka sangat bisa merugikan yang lain,” ujar Gus Muhaimin.

Selain itu, Gus Muhaimin meminta Kemenag untuk mengoptimalkan skema one gate policy (OGP) atau kebijakan satu pintu dalam pelaksanaan pemberangkatan jemaah umrah hingga pelaksanaan ibadah umrah benar-benar dipastikan aman dan dapat kembali dilaksanakan melalui skema normal.

“Satu pintu saja, one gate policy saya kira harus diterapkan sepanjang pelaksanaan umrah. Kalau banyak pintu celah untuk pengawasan jadi lebib sulit dan sangat merugikan jemaah kalau terjadi apa-apa,” tukasnya.


Berita Terkait :