Kejar Target Visium 2030, PUPR Bangun Bendungan Tiga Dihaji Sumsel

M. Isa | Selasa, 10/08/2021 21:17 WIB
Kejar Target Visium 2030, PUPR Bangun Bendungan Tiga Dihaji Sumsel Basuki Hadimuljono (Menteri PUPR). (Foto: Jawa pos)

RADARBANGSA.COM - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun Bendungan Tiga Dihaji di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pembangunan bendungan ini sebagai salah satu upaya untuk memenuhi target Visium Tahun 2030 yakni rasio tampungan air terhadap jumlah penduduk bisa mencapai sebesar 120 meter kubik per kapita per tahun. 

"Potensi air di Indonesia cukup tinggi sebesar 2,7 triliun m3/tahun. Dari volume tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar m3/tahun, dengan sekitar 222 miliar m3/tahun dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan dan irigasi," kata  Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulisnya, Selasa 10 Agustus 2021.

“Namun dengan potensi tersebut, keberadaannya tidak merata dalam dimensi ruang dan waktu, sehingga kita membutuhkan tampungan-tampungan air baru. Pada musim hujan air akan ditampung dalam bendungan dan akan dimanfaatkan pada musim kemarau. Itulah gunanya bendungan dan embung/setu untuk menambah tampungan air,” tambahnya.

Lebih lanjut, Basuki menjelaskan bahwa Bendungan Tiga Dihaji sebagai bendungan pertama di Sumatera Selatan akan menambah kapasitas Daerah Irigasi (D.I) Komering untuk lahan pertanian seluas 18.219 hektare (Ha).

"Dengan begitu, hasil pertanian dari Provinsi Sumsel akan terus terjaga sepanjang tahun, karena mendapat aliran air yang baik dari bendungan ini," jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII Ditjen SDA Kementerian PUPR Birendrajana mengatakan, salah satu tujuan utama pembangunan Bendungan Tiga Dihaji untuk menjaga kestabilan suplai air D.I Komering di saat musim kemarau yang selama ini hanya mengandalkan Sungai Komering. 

"Tantangan yang dihadapi dalam pengaturan irigasi pada musim kemarau, debit air sungai komering yang masuk ke saluran irigasi sangat kecil. Sementara pada musim hujan elevasi sungai komering naik mengakibatkan debit air sungai komering yang masuk ke saluran relatif  cukup besar dan membawa cukup banyak kandungan lumpur yang mengendap di saluran," katanya.


Berita Terkait :