KH Zainudin Djazuli Wafat, Gus Muhaimin Serukan Kibarkan Bendera PKB Setengah Tiang

M. Isa | Sabtu, 10/07/2021 17:43 WIB
KH Zainudin Djazuli Wafat, Gus Muhaimin Serukan Kibarkan Bendera PKB Setengah Tiang Almaghfurlah Pengasuh Ponpes Alfalah Ploso, Kediri. KH Zainuddin Djazuli saat menerima Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar berapa waktu lalu (foto: istimewa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) turut berduka atas meninggalnya sosok yang berpengaruh terhadap perjuangan PKB yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur, KH. Zainudin Djazuli, Sabtu 10 Juli 2021.

Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar mengungkapkan, KH. Zainudin Djazuli merupakan sosok panutan yang selalu mendampingi perjuangan PKB dengan penuh kesabaran, optimis bahkan selalu mengarahkan perjuangan PKB.

“KH. Zainudin Djazuli merupakan sosok panutan yang senantiasa mendampingi pejuangan PKB dengan sabar, optimis dan mengarahkan bukan saja ideologi perjuangan tetapi juga strategi pertempuran perjuangan,” kata Muhaimin Iskandar.

Wakil Ketua DPR RI itu juga menginstruksikan kepada seluruh kader PKB agar memasang Bendera PKB setengah tiang. Hal ini sebagai penghormatan kepada tokoh yang selama ini konsisten memberikan nasihat kepada PKB.

“Semua kader PKB memasang Bendera PKB setengah tiang. Ini sebagai kecintaan kita kepada beliau,” kata Gus Muhaimin, sapaan akrabnya.

Gus Muhaimin mengaku, KH. Zainudin Djazuli selalu membisikinya kalau dirinya adalah pejuang yang tak pernah henti berjuang baik untuk NU maupun PKB, “Beliau selalu membisikkan kalimat bahwa aku adalah pejuang,” katanya.

“Ya Allah kering airmataku. Ya Alloh berikan kepada kami pengganti-pengganti. Mohon ribuan pengganti seperti Yai Din. Alfatihah.

We love Kyai Zainuddin Djazuli. Jasamu terpatri di dadaku dan kibaran bendera NU,” tukasnya.

Seraya menambahkan, Sekretaris Jenderal DPP PKB Muhammad Hasanuddin Wahid menyampaikan, kepergian Kiai Zainuddin tidak hanya PKB dan NU yang kehilangan, tetapi juga bangsa Indonesia.

Sugeng Tindak Kiai. Bukan hanya kami yang kehilangan, tapi bangsa Indonesia seluruhnya yang kehilangan panjenengan. Alfatihah,” katanya.


Berita Terkait :