Berbagai Pertimbangan, Masjid Istiqlal Jakarta Meniadakan Salat Idul Fitri

M. Isa | Selasa, 11/05/2021 18:23 WIB
Berbagai Pertimbangan, Masjid Istiqlal Jakarta Meniadakan Salat Idul Fitri Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof KH Nasaruddin Umar (foto: Humas BNPB)

RADARBANGSA.COM - Masjid Istiqlal Jakarta meniadakan penyelenggaraan shalat Idul Fitri 1442 H. Pemerintah sebelumnya telah memberikan kesempatan untuk menggelar shalat Idul Fitri dengan syarat 10 persen dari total kapasitas 25.000 jamaah.

Namun pihak Istiqlal lebih memilih untuk meniadakan shalat Idul Fitri karena dinilai sebagai langkah yang tepat sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19.   

"Setelah kami menganalisis perkembangan di internal dan eksternal Istiqlal maka kami memutuskan di dalam pertemuan rapat itu tadi Istiqlal kita tutup untuk kita menyelenggarakan shalat Idul Fitri," tutur Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof KH Nasaruddin Umar, dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di media sosial, Selasa 11 Mei 2021.

Menurutnya, pertimbangan meniadakan gelaran Shalat Idul Fitri adalah karena perkembangan Covid-19 di Indonesia, terutama di Jakarta, belum menunjukkan tanda-tanda baik. Sekalipun diberikan kesempatan untuk membuka hanya dengan 10 persen jamaah, tetapi tetap akan berpotensi menimbulkan kerumunan. Hal tersebut dinyatakan karena telah dilakukan simulasi sebelumnya.  

"Memang kita diberikan kesempatan untuk membuka 10 persen, tetapi 10 persen dari 250 ribu itu sama dengan berapa? Pasti kita nanti akan bertempat di satu titik temu, misalnya di pintu, tempat masuk, penitipan sandal. Kita kan shalat di lantai 2, untuk melewati tangga yang sama, pulang-perginya juga sama," terang Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.

"Mohon maaf karena kami tidak bisa melakukan seperti apa yang diharapkan. Saya tahu banyak yang tidak mudik mungkin harapannya akan shalat di Istiqlal, tapi Istiqlal tidak membuka. Sekali lagi kami memohon maaf kepada jamaah dan simpatisan pencinta Masjid Istiqlal," sambungnya.