Kemenag, Kemenkes dan BKKBN Jalin Kerja Sama Optimalisasi Bimbingan Perkawinan

M. Isa | Jum'at, 30/04/2021 21:44 WIB
Kemenag, Kemenkes dan BKKBN Jalin Kerja Sama Optimalisasi Bimbingan Perkawinan Gedung Kementerian Agama (foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan BKKBN menjalin kerja sama dalam pelaksanaan dan optimalisasi Bimbingan Perkawinan (Bimwin) dan pelayanan kesehatan bagi Calon Pengantin (Catin). 

Sinergi ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama oleh Plt. Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Kartini Rustandi, Dirjen Bimas Kristen, Thomas Pentury, Dirjen Bimas Katolik, Yohanes Bayu Samodro, Dirjen Bimas Hindu, Tri Handoko Seto, dan Dirjen Bimas Buddha, Caliadi.

Selain itu, dilakukan juga penandatanganan kerja sama antara Direktur Kesehatan Keluarga, Erna Mulati, dengan Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Konghucu Kementerian Agama, Wawan Djunaedi.

“Kita patut bersyukur karena bisa melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama sebagai bagian dari turunan kesepakatan antara Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri BKKBN," kata Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury.

"Tujuan dari kegiatan ini adalah dalam rangka mengimplementasikan salah satu program kesehatan untuk para calon keluarga baru atau yang akan masuk dalam proses pernikahan," sambungnya.

Thomas Pentury menjelaskan bahwa perkawinan merupakan bagian dari ritus setiap agama. Setiap agama pasti mempunyai ritual keagamaan dalam perkawinan. Setiap agama juga dipastikan mempunyai persiapan pra perkawinan, tidak hanya dari perspektif spiritualitas, tapi juga persiapan dari segi kesehatan dan mental menjadi bagian penting yang harus terus diupayakan.

 

Sementara itu, Plt Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Kartini Rustandi, menjelaskan bahwa kegiatan ini juga bertujuan memberikan komitmen bersama dalam upaya optimalisasi program bimbingan perkawinan dan pelayan kesehatan bagi calon pengantin agar mereka siap secara fisik dan mental dalam mengarungi bahtera rumah tangga dan menghasilkan generasi yang berkualitas.

“Fokus pembangunan kita adalah sumber daya yang berkualitas dan berdaya saing, bahkan kita sudah mencanangkan bahwa 2024 kita punya Generasi Emas, dan ini merupakan investasi jangka panjang,” kata drg. Kartini.


Berita Terkait :