Forum G20, Indonesia Dukung Pembahasan Pola Kerja Baru Dampak Pandemi

M. Isa | Jum'at, 16/04/2021 17:51 WIB
Forum G20, Indonesia Dukung Pembahasan Pola Kerja Baru Dampak Pandemi Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi (foto: kemnakergoid)
RADARBANGSA.COM - Perkembangan digitalisasi dan dampak pandemi Covid-19 telah menciptakan double-disruption terhadap ekosistem ketenagakerjaan. Indonesia bersama Negara-negara G20 terus berupaya mencari formulasi pedoman yang tepat agar sektor ketenagakerjaan mampu mengimbangi disrupsi tersebut.

Dalam pertemuan G20 Second Employment Working Group (EWG) melalui virtual, Kamis 15 April 2021 malam, Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, mengatakan, Indonesia melalui Kemnaker memiliki beberapa strategi dalam mengatasi tantangan era digitalisasi. Di antaranya mengurangi kesenjangan sosial antara Usaha Besar dan Usaha Kecil Menengah.
 
"UMKM perlu beralih ke dalam bentuk kewirausahaan berbasis inovasi Digital Fabrication/Talent Hub serta memprioritaskan masyarakat yang rentan seperti pengangguran, kelompok NEET (Not in Employment Education Training), penyandang disabilitas, pemuda dan wanita yang membutuhkan perlindungan sosial dan insentif lebih banyak," kata Anwar Sanusi.
 
Sekjen Anwar Sanusi menjelaskan, pada era digital saat ini terdapat peluang bagi pemerintah dalam mengembangkan daya saing pekerja agar mampu berkarya dan menguasai dunia digital. Hal ini diperlukan karena perkembangan digitalisasi dan dampak pandemi Covid-19 telah menciptakan double-disruption terhadap ekosistem ketenagakerjaan. 

"Berbagai langkah-langkah diambil pemerintah dalam memanfaatkan peluang ini yang pertama, mengoptimalkan partisipasi pekerja dalam era digital; kedua, mengikutsertakan pekerja dalam program jaminan sosial publik untuk meningkatkan perlindungan mereka; ketiga, peningkatan kompetensi secara berkelanjutan," lanjutnya.

Era digitalisasi juga berpengaruh terhadap situasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Karena saat ini, jelas Sekjen Anwar, bidang ketenagakerjaan mengalami perubahan dalam kondisi kerja, jam kerja, serta lingkungan kerja yang dapat menimbulkan potensi bahaya (hazard) baru bidang K3.
 
Sekjen Anwar mengharapkan dari pertemuan kedua G20 Employment Working Group (EWG) dapat memberikan kontribusi yang konkrit terhadap pemulihan perekonomian melalui sektor ketenagakerjaan.
 
"Saya mendukung Presidensi Italia atas inisiasinya dalam forum EWG II ini untuk membahas kontribusi terhadap implementasi G20 Youth Roadmap 2025 sebagaimana yang kita komitmenkan pada tahun 2020," ungkapnya.