Wapres Maruf Amin Sebut TBC Berdampak pada Tingkat Produktivitas Negara

Rahmad Novandri | Rabu, 24/03/2021 17:20 WIB
Wapres Maruf Amin Sebut TBC Berdampak pada Tingkat Produktivitas Negara KH Maruf Amin (Wakil Presiden RI). (Foto: twitter @Kiyai_MarufAmin)

RADARBANGSA.COM - Wakil Presiden KH Maruf Amin mengatakan penyakit tuberkulosis (TBC) berdampak pada berkurangnya tingkat produktivitas di Indonesia. Hal itu karena kelompok usia produktif paling banyak terdampak penyakit bakteri menular tersebut.

"Beban utama bagi negara akibat TBC ini adalah hilangnya produktivitas, karena kelompok usia yang paling terdampak tuberkulosis adalah kelompok usia produktif," kata Kiai Maruf saat memberikan arahan pada acara puncak peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia 2021 secara daring dari Jakarta, Rabu, 24 Maret 2021.

Menurut Wapres, penyakit TBC tidak mudah diselesaikan karena penyakit tersebut disebabkan oleh berbagai faktor sosial, seperti kepadatan penduduk, permasalahan gizi, kemiskinan, dan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat. "Dampak akibat tingginya kasus tuberkulosis di Indonesia jauh lebih besar daripada beban akibat biaya pengobatan TB itu sendiri," ujarnya seperti dilansir dari antaranews.com.

Merujuk pada data Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO), Wapres menyebutkan sebanyak 10 juta orang di dunia masuk dalam kategori penderita kasus baru TBC. "Indonesia sendiri merupakan negara dengan beban Tuberkulosis tertinggi ketiga di dunia, setelah India dan Cina," tutur Kiai Maruf.

Kasus penyakit TBC di Indonesia diperkirakan sebanyak 845.000 kasus, dengan angka kematian mencapai 93.000 kasus. Dari kasus tersebut, 32 persen di antaranya masih belum mendapat akses pengobatan dan berpotensi menular. Oleh karena itu, Kiai Maruf berpesan kepada seluruh pihak terkait pelayanan kesehatan untuk
meningkatkan upaya penanggulangan TBC, khususnya di tengah pandemi COVID-19.

"Sesuai perkiraan WHO, kematian akibat TBC akan bertambah 400.000 di seluruh dunia atau setiap jamnya bertambah sekitar 46 orang meninggal, jika keberlangsungan layanan TBC esensial terganggu selama pandemi COVID-19," tandasnya.