Kepala BNPB Doni Monardo (foto: covid19goid)
RADARBANGSA.COM - Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Doni Monardo mengatakan bahwa tantangan terbesar penanganan virus corona saat ini adalah mengenai angka kematian akibat paparan virus tersebut. Diungkapkannya, angka kematian di Indonesia tidak setinggi negara-negara lainnya, namun jika dilihat secara keseluruhan, angka kematian masih di atas standar global, yakni sebesar 0,48 persen.
"Padahal pada saat kasus pertama, angka kematian kita mencapai sekitar sembilan persen, sangat tinggi sekali," kata Doni dalam gelar wicara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Graha BNPB, Jakarta, Selasa, 9 Maret 2021.
Dijelaskannya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat ini memerintahkan untuk mengurangi angka kematian disamping menurunnya kasus aktif dan bertambahnya pasien sembuh. Doni melihat sejumlah provinsi menjadi penyumbang angka kematian tertinggi di Indonesia di antaranya Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan DKI Jakarta.
"Tetapi kalau kumulatif angkanya secara total per tahun peringkat pertamanya adalah Jawa Timur," tuturnya seperti dilansir dari antaranews.com.
Sehingga, dari sana dapat dipelajari penyakit tersebut menimbulkan kematian bagi mereka yang punya komorbid terutama penyakit ginjal, jantung, diabetes, hipertensi dan beberapa penyakit lainnya. "Kalau kita bisa pahami bahwa setiap orang tahu tentang risiko yang dihadapi, maka kita akan bisa lebih banyak melindungi mereka yang kelompok rentan," ujar Doni.
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada hari keempat mengusung evaluasi satu tahun penanganan COVID-19 yang dilaksanakan di Graha BNPB Jakarta.
