Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral Simbol Kebhinnekaan

Rahmad Novandri | Selasa, 23/02/2021 11:07 WIB
Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral Simbol Kebhinnekaan KH Maruf Amin (Wakil Presiden RI). (Foto: twitter @Kiyai_MarufAmin)

RADARBANGSA.COM - Wakil Presiden KH Maruf Amin mengatakan, terowongan silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di Jakarta, merupakan simbol toleransi dan kebhinnekaan. Menurutnya, hal itu karena merepresentasikan hubungan baik antarumat beragama, khususnya Islam dan Katolik di Indonesia.

"Terowongan Silaturahim ini akan menjadi simbol toleransi dan kebhinnekaan bangsa Indonesia, yang akan menjadi contoh baik bagi masjid-masjid lainnya di wilayah Ibu Kota dan daerah lainnya, bahkan di tingkat regional maupun global," kata Kiai Maruf Amin dalam
acara Milad ke-43 Masjid Istiqlal secara virtual dari Jakarta, Senin, 22 Februari 2021.

Wapres mengapresiasi inisiatif pembangunan terowongan tersebut dan berharap Masjid Istiqlal dapat menjadi pionir dalam menyebarkan perdamaian antarmasyarakat yang majemuk di seluruh wilayah Indonesia. "Saya berharap peran dan kontribusi Masjid Istiqlal, sebagai masjid negara, dalam memberi contoh dan teladan bagi masjid lain dalam menyebarkan kesejukan dan kedamaian, merawat harmoni dan persatuan, serta konsisten dalam dakwah Islam wasathiyah," jelasnya.

Sebagaimana dilansir dari anataranews.com, Selasa, 23 Februari 2021, selama 43 tahun berdiri Masjid Istiqlal telah menjalankan fungsinya dalam menjaga persatuan, baik dalam makna tradisional maupun dalam sektor sosial dan politik selama perjalanan bangsa Indonesia.

Masjid Istiqlal telah menyelesaikan renovasi pertamanya sejak pertama kali didirikan di Indonesia sehingga kini saatnya masjid terbesar di Asia Tenggara dan Asia Timur itu berkembang sebagai pusat gerakan peradaban dan budaya Islam di Indonesia.

"Masjid Istiqlal telah berdiri mewah dan megah secara fisik di jantung Ibu Kota Jakarta. Saatnya kini untuk mengembangkan ‘perangkat lunak’-nya, bagaimana menjadikan Masjid Istiqlal sebagai pusat gagasan dan gerakan pembangunan peradaban dan budaya Islam di Indonesia," tutur Kiai Maruf.

Masjid Istiqlal diresmikan pada 22 Februari 1978, setelah melalui proses pembangunan selama 17 tahun atas inisiatif Presiden Soekarno. Peletakan batu pertama pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Presiden Soekarno pada 24 Agustus 1961. Nama “Istiqlal” dalam Bahasa Arab berarti “merdeka”, yang diharapkan masjid tersebut menjadi simbol kemerdekaan bangsa Indonesia terbebas dari penjajahan, sekaligus bentuk syukur atas
keberagaman masyarakat Indonesia.

Diketahui, Terowongan silaturahmi dibangun sepanjang 33 meter dengan kedalaman tujuh meter, yang proses pembangunannya diharapkan selesai pada Maret mendatang.