Jawa Barat Kesulitan Tangani Limbah Medis

Anata Lu’luul Jannah | Rabu, 17/02/2021 16:16 WIB
Jawa Barat Kesulitan Tangani Limbah Medis Limbah Masker (Doc: High Country News)

RADARBANGSA.COM – Tingginya kasus covid-19 di Jawa Barat menyebabkan meningkatnya timbunan limbah medis yang dikontribusikan baik dari rumah tangga maupun dari rumah sakit.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Dr. Prima Mayaningtyas mencatat volume timbulan limbah medis mencapai 14,2 ton per hari. Sementara untuk volume limbah Covid-19 tercatat 1,7 ton per hari.

“Ini kami dapatkan dari 261 rumah sakit atau sekitar 80 persen dari total rumah sakit yang melapor,” kata Prima dalam webiner Pengelolaan Limbah Masker di Masa Pandemi COVID-19, Selasa 16 Februari 2021.

Dengan menumpuknya limbah medis ini, Prima mengaku jika pemerintah kesulitan dalam menangani limbah medis.

“Sulit mendapatkan Depo Pembuangan, Kalau kota masih lumayan dekat ngangkutnya tapi kalo kabupaten jauh menjadi cost tersendiri. Lalu jumlah tenaganya juga masih kurang,” kata Prima.

Lebih lanjut, Prima menuturkan masih ada kesulitan bekerja sama dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperperkim) dalam menangani limbah medis.

“Jadi masih suka lempar lemparan karena teman teman Perkimbilang saya urusannya limbah domestik bukan limbah medis, limbah medis urusannya DLH (Dinas Lingkungan Hidup). Tapi DLH hanya memberikan rekomendasi kegiatan pengumpulan,” paparnya.

Jika diakumulakasikan, maka kendala penanganan limbah medis ini terdiri dari masalah dana, keterbatasan sdm, kesulitan mecari depo serta perizinannya dan jarak pengangkutan yang jauh.

Ke depan, Prima merekomendasikan agar pemerintah dapat mensinergikan pihak pihak terkait untuk menuntaskan penanganan limbah medis.

"Ingin tahu, sebenarnya siapa yang bertanggungjawab atas penanganan limbah medis ini, kalo masuk fasyankes maka jelas masuk di bawah Dinas Kesehatan. Sementara DLH kalau provinsi mengelola sampah regional, kalau kabupaten kota mengelola domestik yang skalanya sesuai kabupaten dan kota," katanya.

 

 

 


Berita Terkait :