Coronavirus disease 2019 atau Covid-19. (Foto: 62ckrmcom)
RADARBANGSA.COM - Pandemi COVID-19 menyebar begitu cepat ke seluruh penjuru dunia dan telah menginfeksi lebih dari 90 juta jiwa.
Belum satu tahun hilang, peneliti lantas mengkonfirmasi munculnya varian baru dari virus Covid - 19 di Inggris.
Fakta yang lebih mengejutkan adalah para peneliti sepakat mengatakan jika varian baru virus covid-19 ini lebih cepat menular dari virus pertama.
Peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Anggia Prasetyoputri mengatakan jika varian baru virus corona ini telah bersirkulasi ke banyak negara terutama Amerika Serikat dan Kanada.
"Varian di Afrika Selatan kini juga sudah menyebar ke banyak propinsi di sana,” ungkap Anggia dalam rilisnya, Kamis 14 Januari 2021.
Ia menuturkan memang belum ada bukti ilmiah yang menyatakan varian baru tersebut dapat meningkatkan resiko kematian ataupun menyebabkan penyakit yang lebih parah.
“Hanya saja memang varian tersebut lebih cepat menyebar dan lebih mudah ditularkan. Studi mendalam terkait efek mutasi ini sebetulnya masih dilakukan oleh banyak ilmuwan,” tutur Anggia.
Anggia menambahkan bahwa tidak ada perbedaan pada cara penyebaran varian baru tersebut. Rute utama transmisi adalah sama melalui respiratory droplet dan aerosol.
Lalu mengapa bisa cepat menyebar ke berbagai negara? “Hal ini karena mobilitas manusia yang masih tinggi dan tidak adanya pembatasan perjalanan,” jelas Anggia.
Untuk itu, masyarakat diharuskan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan benar. Hal ini untuk meminimalkan risiko penularan.
“Kita harus waspada tapi tidak perlu panik berlebihan. Apapun varian tersebut, pencegahan tetap yang utama dan kita harus tetap menerapkan protokol kesehatan,” tutup Anggia.
