Komisi IX DPR Apresiasi Kampung Tangguh di Jawa Timur

Rahmad Novandri | Sabtu, 19/12/2020 19:50 WIB
Komisi IX DPR Apresiasi Kampung Tangguh di Jawa Timur Anggia Erma Rini (Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKB). (Foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Anggota Komisi IX DPR RI Anggia Erma Rini mengapresiasi inovasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuat program Kampung Tangguh untuk menekan penyebaran COVID-19. Menurutnya, langkah tersebut cukup efektif karena melibatkan partisipasi masyarakat lokal secara langsung, mulai dari sosialisasi masker, sampai bersatu padu membangun kemandirian ekonomi dan pangan.

“Menurut saya ini inovasi yang menarik, meskipun Jatim masih juara 2 angka tertinggi secara nasional. Tapi ada inovasi seperti Kampung Tangguh, terkadang kita dalam kondisi yang terdesak justru punya ide-ide yang kreatif. Nah, di sini juga menarik untuk dipelajari dan dicontoh daerah-daerah lain,” kata Anggia dilansir dari laman dpr.go.id, Sabtu, 19 Desember 2020.

Legislator dapil Jatim VI dari Fraksi PKB ini menilai, program Kampung Tangguh itu menjadi holistik, kalau semuanya bisa melakukan prosedur dan standar yang disepakati mengenai cara mengatasi pandemi COVID-19 ini. Hal tersebut bisa menjadi cara terbaru yang efektif untuk menekan angka penyebaran COVID-19.

"Menurut saya, kalau terhadap prokes Covid sudah mulai longgar, yah program Kampung Tangguhnya juga longgar. Karena begini, kedisiplinan masyarakat kita itu yang jadi tantangan. Biasanya masyarakat ada atau tidaknya aturan pun tetap tidak disiplin. Maka saya sepakat, program ini melibatkan paritisipasi mulai dari akar rumput seperti komunitas-komunitas dan tokoh-tokoh lokal, itu penting untuk meningkatkan kesadaran mereka,” papar Anggia.

Diungkapkannya, dalam setiap rapat-rapat di Komisi IX DPR RI terkait bagaimana menekan penyebaran Covid-19, yaitu dengan melibatkan peran dari komunitas yang berada di akar rumput. Menurutnya ini sangat penting sekali, karena merekalah yang kemudian setiap hari bertemu dengan masyarakat.

"Saya mengimbau ke depan, agar bisa lebih disiplin dari aturan-aturan yang telah disepakati pada program Kampung Tangguh, sesuai dengan standar yang ditentukan. Kemudian, coba perluas pelibatan partisipasi masyarakat dengan menyasar komunitas-komunitas dan tokoh-tokoh. Karena ngasih tahu orang untuk menerapkan prokes kan susah, tapi jika dengan mereka saya kira lebih didengarkan,” pungkasnya.