Komisi VI DPR Minta Pertamina Fokus Antisipasi Perubahan Pasar

Rahmad Novandri | Jum'at, 20/11/2020 19:40 WIB
Komisi VI DPR Minta Pertamina Fokus Antisipasi Perubahan Pasar Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta. (Foto: layarberitacom)

RADARBANGSA.COM - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima mengamati bahwa selama pandemi COVID-19 ini struktur pasar berubah, dimana daya beli masyarakat menurun. Oleh karena itu, ia mengingatkan PT. Pertamina (Persero) sebagai salah satu perusahaan milik negara yang bergerak di bidang energi meliputi minyak, gas serta energi baru dan terbarukan, harus mengantisipasi dan melihat hal ini sebagai prioritas titik pijak.

“Melihat satu tahun, dua tahun ke depan sebagai langkah awal kita memasuki masa pasca pandemi recovery economy. Pertumbuhan ekonomi di Sumatera masih sekitar 4,98 persen, melambat dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh sekitar 5,6 persen. Kita ingin melihat sejauh mana penurunan dan peningkatan ini terjadi di lapangan,” kata Aria Bima saat pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI Komisi VI DPR RI dengan direksi PT. Pertamina (Persero), di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis, 19 November 2020.

Sementara itu, General Manager Marketing Operation Region (MOR) II Sumatera Selatan Asep Wicaksono Hadi memaparkan kondisi stok BBM per 18 November 2020 bisa dikatakan masih aman dan lancar, karena situasi kondisi Covid-19 saat ini yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. “Memang penjualan agak sedikit menurun, namun demikian mendekati akhir tahun ini sudah mulai nampak ada kenaikan,” imbuh Asep kepada Komisi VI DPR RI.

Selanjutnya, Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono menyampaikan pihaknya di unit Refinery II Plaju pada tahun 2020 ini telah melakukan pengeboran pengembangan dalam kondisi Covid-19 ini. “Dari target 20 pengeboran di tahun 2020, kami sudah menyelesaikan 16. Tentunya dengan protokol new normal yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Di dalam program sumur ini, setiap sumur kami juga punya program untuk kebijakan lingkungan, yaitu menanam 1000 pohon untuk satu pengeboran,” tutur Mulyono.