Menhub Budi Ingatkan Operator Perketat Protokol Kesehatan, Tekan COVID-19

Rahmad Novandri | Kamis, 22/10/2020 18:35 WIB
Menhub Budi Ingatkan Operator Perketat Protokol Kesehatan, Tekan COVID-19 Menhub Budi Karya Sumadi konferensi pers bersama Kepala BNPB, Doni Monardo. (Foto: covid19goid)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah mempersiapkan langkah antisipasi musim libur panjang agar tidak menimbulkan kenaikan jumlah kasus COVID-19.

Dalam talkshow "Potensi Penyebaran COVID-19 Ketika Libur Panjang" di Media Center Satgas Penanganan Covid-19 Graha BNPB Jakarta pada Rabu, 21 Oktober 2020 malam, Budi memprediksi libur panjang plus cuti bersama pada tanggal 27 Oktober hingga 1 November 2020 ini bakal terjadi peningkatan penumpang 10% hingga 20%.

Guna menekan angka penyebaran kasus COVID-19 seperti musim libur panjang sebelumnya, pihaknya meminta operator moda transportasi udara, darat, dan laut menambah jumlah keberangkatan serta menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Saya wanti-wanti agar menambah flight di udara kereta dan bus. Karena sekarang masih kapasitas 43% untuk kereta dan 30% pesawat, jadi mereka punya cadangan untuk menambah," tegasnya.

Budi menjelaskan, maskapai udara dan kereta api telah menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan dari Satgas Penanganan COVID-19 sehingga relatif cukup bisa dipertahankan dalam satu protkol kesehatan ketat. Namun, pihaknya juga mengantisipasi masyarakat yang melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi.

Ia mengungkapkan, pihaknya menjalin komunikasi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Panglima TNI, Kapolri, dan Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo dalam rapat terbatas kemarin agar penegakkan protokol kesehatan tidak sebatas di angkutan umum saja, melainkan di lokasi wisata yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

"Keterlibatan TNI dan Polri di tempat wisata, seperti Ancol dan Ragunan, memang harus dijaga. Tidak terbatas di angkutan saja. Besok atau lusa kami akan koordinasi kembali, tidak ada alasan untuk melanggar protokol kesehatan, itu panglima kita yang jarus dijaga," ujarnya.

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo mengingatkan masyarakat belajar dari pengalaman pada libur panjang sebelumnya yang memunculkan kenaikan kasus.

Ia membandingkan dengan libur panjang Lebaran Idul Fitri. Saat itu pemerintah dengan tegas mengajak seluruh komponen masyarakat menahan diri dan bersabar agar tidak pulang kampung. Terbukti hasilnya bisa menekan peningkatan kasus, meski ada sedikit penambahan. Namun saat Lebaran Idul Adha terjadi pelonggaran dan upaya mengingatkan tak sekencang saat Lebaran Idul Fitri. Begitu juga saat libur Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI 17 Agustus 2020.

"Karena pelonggaran itu terjadi peningkatan kasus," ujar Doni Monardo.

Doni menegaskan upaya maksimal bersama masyarakat selama lebih dari tujuh bulan dalam menekan angka penyebaran virus corona sudah membuahkan hasil. Ia mengungkapkan kasus aktif pada periode 20 September 2020 sampai 21 Oktober 2020 mengalami penurunan luar biasa dan berada di angka 6,79%. Hal yang sama juga terjadi pada angka kesembuhan mengalami peningkatan sangat signifikan dari 20 September 2020 yang 72,5% pada tanggal 20 Oktober 2020 mencapai 79,63%.

"Banyak misteri yang belum terungkap, teka-teki belum terjawab, namun semua harus mau belajar dari yang terjadi di masa sebelumnya," tandasnya.