Resolusi Jihad Kontemporer, Gus AMI Luncurkan Platform Digital SantriNet

Ahmad Zubaidi | Kamis, 22/10/2020 15:08 WIB
Resolusi Jihad Kontemporer, Gus AMI Luncurkan Platform Digital SantriNet Panglima Santri, Abdul Muhaimin Iskandar menghadiri peringatan Hari Santri Nasional di Malang (foto Radarbangsa:AL)

MALANG, RADARBANGSA.COM - Dampak pandemi Covid-19 juga menghantam dunia Pendidikan. Pemerintah mencari format terbaiknya menghadapii situasi yang tak terbayang sebelumnya.

Dunia pendidikan pun diawal pendemi, bahkan sampai saat ini-masih tampak kedodoran dalam mengambil kebijakan. Tak terkecuali Pendidikan pesantren.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI yang juga Panglima Santri mengatakan, dunia pesantren juga terkena imbas dampak pandemi.

Proses belajar mengajar di pesantren berhenti, santri dipulangkan, jadwal dan tahapan-tahapan di pesantren berantakan, dan ekonomi masyarakat sekitar pun sekita berhenti.

"Sebuah situasi yang mengancam keberlangsungan pendidikan pesantren dan karenanya harus segera dicari terobosan inovatif yang bisa menutup celah itu”, tegas Gus AMI, sapaan Muhaimin Iskandar, saat peringatan Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Gasek, Malang Jawa Timur, Kamis, 22 Oktober 2020.

Menurut Gus AMI, selain perjuangan bidang anggaran untuk pesantren yang selama ini telah dilakukan, salah satu terobosan inovatif yang bisa dilakukan adalah dengan memberi pesantren-pesantren infrastruktur yang memungkinkan mereka untuk tetap bisa menjalankan tradisi pesantren meskipun online.

Mekanisme online ini, katanya, menjadi pilihan yang paling mungkin dilakukan di tengah kondisi yang mengharuskan kita untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Agar belajar makin sungguh sungguh.

"Pilihan ini harus diambil untuk menghindari `lost generation` di pesantren”, imbuh Muhaimin yang juga wakil Ketua DPR Bidang Kesra ini.

Karenanya, lanjut Gus AMI, tepat di hari santri ini, PKB meluncurkan sebuah platform digital yakni SANTRINET. Menurut Gus AMI, aplikasi ini adalah terobosan alternatif untuk menutup celah-celah yang selama pandemik tak mungkin dilakukan.


Berita Terkait :