Uji Kehalalan Vaksin Covid Selesai di Awal November

Anata Lu’luul Jannah | Rabu, 21/10/2020 18:38 WIB
Uji Kehalalan Vaksin Covid Selesai di Awal November Vaksin Covid (Doc: Klik Dokter)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM – Indonesia kini tengah berupaya untuk menyiapkan vaksin yang aman bagi masyarakat. Berdasarkan informasi yang valid, Indonesia sedang dalam proses melakukan kesepakatan jual beli dengan tiga perusahaan produksi vaksin di China, yakni Sinovac Biotech, Sinopharm Group dan CanSino Biological.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes,  Achmad Yurianto mengatakan jika ketiganya kini sudah melewati tahap uji klinis fase 3.  Untuk melewati uji pertahapan tersebut, vaksin harus melewati standar tinggi. Terlebih yang paling penting bagi Indonesia, vaksin tersebut harus melewati uji kehalalan.

“Tujuannya, kita ingin mencari vaksin yang dapat digunakan secara aman untuk penduduk. Aman dalam dua perspektif, yakni bermanfaat untuk mencegah sakit dan aman dalam sisi kehalalan,” terang Achmad.

Untuk diketahui perusahaan pertama, Sinovac Biotech sudah menyelesaikan uji klinis fase 3 di beberapa tempat. Salah satunya di Indonesia oleh Biofarma. Vaksin ini sudah digunakan oleh Pemerintah China.

Kedua, Sinopharm Group juga sudah menyelesaikan uji klinis fase 3 di beberapa tempat, termasuk uji klinis di Uni Emirate Arab (UAE) dan Turki. Vaksin ini telah digunakan oleh tenaga kesehatan di China dan sudah memiliki emergency use authorization. Pihak UAE juga mengakui sudah melakukan uji kehalalannya.

Ketiga, CanSino Biological juga sudah menyelesaikan uji klinis fase 3 di beberapa negara, termasuk Arab Saudi. Vaksin ini telah digunakan oleh tentara China dan sudah memiliki emergency use authorization.

“Dari ketiga perusahaan tersebut, kita sudah mendapatkan kepastian 9,1 jt orang dapat divaksin akhir tahun ini. Meski begitu, jumlah ini masih menunggu emergency use authorization dari BPOM dan rekomendasi kehalalan dari MUI,” ungkapnya.

“Semua akan selesai sekitar akhir Oktober. Setidaknya di awal November kita sudah mendapatkan keamanan dalam terminologi kita, yakni manfaat dan akibat yang dikeluarkan oleh BPOM dan aman dari aspek kehalalan dari Kemenag dan MUI,” tukasnya.

 

 

 


Berita Terkait :