Soal UU Cipta Kerja, Menaker: Jokowi Ingin Tinggalkan Legacy Bangsa

M. Isa | Rabu, 21/10/2020 08:00 WIB
Soal UU Cipta Kerja, Menaker: Jokowi Ingin Tinggalkan Legacy Bangsa Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (foto: kemnakergoid)
JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah membuka acara Kick-off Tripartite Meeting di Jakarta, Selasa 20 Oktober 2020 petang. Kegiatan ini merupakan sirene dimulainya dialog pembahasan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) sebagai pelaksanaan UU Cipta Kerja yang melibatkan perwakilan Serikat pekerja/buruh (SP/SB), Apindo/Kadin, serta pemerintah. 
 
"UU Cipta Kerja merupakan terobosan untuk mentransformasi situasi,  yang digagas Pak Joko Widodo saat baru dilantik. Karena targetnya untuk mengubah, maka pasti ada risiko penolakan. Tapi pak Jokowi memilih menjalani risiko itu," kata Menaker Ida.
 
Menaker Ida menuturkan periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Beliau sebetulnya bisa memilih untuk tenang-tenang saja. Tidak membuat terobosan yang mengubah secara signifikan banyak hal. "Tapi beliau memilih meninggalkan legacy untuk kita semua. Bukannya cari aman," tambahnya.

"Jadi mari kita follow-up legacy ini dengan semangat berdialog. Kita jangan pakai prinsip pokok`e. Repot kalau pakai pokok`e. Namanya dialog ya tidak bisa 100% aspirasi pekerja dan pengusaha diakomodasi. Berbagilah. Ada juga kaum pencari kerja yang harus diberikan pekerjaan," kata Menaker Ida. 
 
Diketahui, kegiatan tersebut dihadiri oleh ketua umum APINDO, Haryadi Sukamdani dan Ketua Umum KSPSI, Yorrys Raweyai. Juga perwakilan serikat lainnya  yaitu K-Sarbumusi, Federasi SP BUN, F-Kahutindo, beberapa SP/SB yang mengikuti secara virtual, serta dinas-dinas provinsi yang ketenagakerjaan. Hadir pula mendampingi Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi dan Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3, Haiyani Rumondang beserta jajaran Kementerian.
 

Berita Terkait :