Wujudkan Indonesia 4.0, 300 Pelajar di Australia Sumbang Pemikiran Lewat Buku

Ahmad Zubaidi | Minggu, 06/09/2020 14:51 WIB
Wujudkan Indonesia 4.0, 300 Pelajar di Australia Sumbang Pemikiran Lewat Buku Launching buku Mewujudkan Indonesia 4.0 yang ditulis oleh 300 cendikiawan muda Indonesia di Australia (foto kemlugoid)

RADARBANGSA.COM - KBRI Canberra bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) meluncurkan buku berjudul "Mewujudkan Indonesia 4.0 - Kumpulan Pelajar Indonesia di Australia" di Balai Kartini, KBRI Canberra.

Buku ini ditulis oleh 34 penulis, terdiri dari 300 halaman berisi bunga rampai pemikiran para cendekiawan muda Indonesia yang menuntut ilmu di berbagai universitas di Australia. Dalam peluncuran buku ini KBRI Canberra dan PPIA juga berkolaborasi dengan Sobat Cyber Indonesia (SCI).  

Pada peluncuran buku ini, bertindak sebagai pembicara kunci adalah Prof. Bambang Brodjonegoro, Ph.D, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN yang menyampaikan paparan secara virtual melalui media zoom dari Jakarta terkait peluang dan tantangan Indonesia dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0.

Sementara itu,  Duta Besar RI untuk Australia merangkap Vanuatu, Y. Kristiarto S. Legowo dalam sambutan pembukaannya menyampaikan apresiasi kepada para cendekiawan muda Indonesia di Australia atas sumbangsih nyata mereka kepada bangsa dan negara.

"Peluncuran buku ini merupakan bukti nyata para pelajar Indonesia di Australia bisa tetap aktif, kreatif, dan inovatif di tengah situasi sulit pandemi COVID-19," ujar Dubes Kristiarto seperti dilansir dari laman kemlu.go.id.

Setelah sesi peluncuran buku secara formal usai, sesi dilanjutkan dengan sesi pemaparan yang diisi oleh para pembicara Prof. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, Ph.D, Guru Besar FEB UI yang juga bertindak sebagai penulis kata pengantar pada buku, dan diikuti dengan Prof. Dr. Rina Indiastuti, Rektor Universitas Padjadjaran yang menyampaikan paparan mengenai Perguruan Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0.

Acara peluncuran buku ini sendiri dilangsungkan di KBRI Canberra dengan tetap mematuhi protokol kesehatan pemerintah Australia dan dihadiri oleh sekitar 25 peserta yang terdiri dari para editor, kontributor, jajaran pejabat KBRI Canberra, serta perwakilan dari PPIA.

“Kami mahasiswa Indonesia di Australia bangga dapat menyumbangkan buah pemikiran. Akhirnya proses panjang selama satu tahun ini berbuah manis. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi hingga buku ini diluncurkan. Setelah peluncuran hari ini akan ada serial 7 kali bedah buku ini secara virtual yang masing-masing menghadirkan narasumber al. para menteri dan pakar terkemuka pada bidangnya," demikian ungkap Denny Irawan, ketua editor yang juga mahasiswa S3 di Australian National University (ANU). 


Berita Terkait :