Erick Thohir Tegaskan 1,5 Juta Tenaga Medis Harus Divaksin Lebih Dulu

Rahmad Novandri | Kamis, 03/09/2020 19:47 WIB
Erick Thohir Tegaskan 1,5 Juta Tenaga Medis Harus Divaksin Lebih Dulu Erick Thohir (Menteri BUMN). (Foto: twitter @KemnakerRI)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir menyampaikan sebanyak 1,5 juta tenaga medis menjadi prioritas penerima vaksin. Menurutnya, tenaga medis garda terdepan untuk melakukan imunisasi dan vaksinasi nanti.

"1,5 juta ini harus dipastikan dapat vaksin duluan, karena mereka yang terdepan melakukan imunisasi atau vaksinasi massal," ujar Erick usai pertemuan dengan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Jakarta, Kamis, 3 September 2020.

Dijelaskannya, jumlah itu masih dalam hitungan estimasi. Pihaknya masih terus konsolidasi dengan IDI, PPNI, serta Ikatan Bidan Indonesia. "Tadi dapat masukan kriteria dokter dan perawat, karena ada macam-macam dokter, ada dokter paru, jantung, dan lain-lain," ujar Erick.

Menteri BUMN itu mengatakan, data dari IDI dan PPNI penting untuk memastikan tim medis terdepan yang menjadi prioritas. "Kita minta masukan IDI supaya jangan sampai salah konsolidasi data, termasuk perawat. Kalau nanti bahan baku sudah bisa diproduksi, kita masukan dalam skala prioritas yang menjadi garda terdepan," paparnya.

Pada kesempatan itu, Erick juga mengatakan bahwa vaksinasi dilakukan dengan dua skema yakni melalui bantuan pemerintah dan vaksin secara mandiri. "Tapi bukan berarti yang bayar didahulukan dari yang gratis, bukan. Nanti ada sinkronisasi jadwal data, jadi bukan juga diputarbalikkan seakan-akan pemerintah cari uang, tapi pemerintah punya gratis," imbuhnya.

Sementara, Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih mengatakan pihaknya berkomitmen untuk bekerja sama dengan komite dalam melaksanakan vaksinasi. "Pada saatnya penyuntikan vaksin di lapangan kami akan koordinasi sampai tingkat kabupaten bahkan kecamatan," ucapnya.


Berita Terkait :