Emak-emak Desa Ciseeng Belajar Literasi Digital Bersama Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi YARSI

Rahmad Novandri | Kamis, 27/08/2020 18:40 WIB
Emak-emak Desa Ciseeng Belajar Literasi Digital Bersama Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi YARSI Universitas YARSI melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan membangun Perpustakaan Desa dan Pelatihan Literasi Digital di Desa Ciseeng. (Foto: istimewa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Dalam rangka melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, Universitas YARSI revitalisasi perpustakaan desa berbasis teknologi informasi. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat Universitas YARSI yang merupakan sub program dari YARSI Village Empowerment Centre yang dilaksanakan tim civitas akademi Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi Universitas YARSI dan tim mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Prodi Perpustakaan Universitas YARSI (HIMAPY).

"Kegiatan tersebut melibatkan masyarakat umum untuk menghimpun bantuan koleksi perpustakaan. Salah satunya dengan menyediakan bahan perpustakaan yang menunjang potensi desa sehingga keberadaan perpustakaan Desa Ciseeng diharapkan mampu proaktif, mampu memberikan manfaat nyata bagi warga masyarakat Ciseeng dalam mengembangkan keterampilan dan kepercayaan diri, dan membantu meningkatkan jejaring sosial melalui pengelolaan perpustakaan berbasis teknologi informasi," terang Koordinator Pengabdian Kepada Masyarakat Prodi Perpustakan dan Sains Informasi Universitas YARSI, Indah Kurnianingsih, S.I.P,MP.

Indah menuturkan, di masa pandemik COVID-19 ini, kehadiran perpustakaan desa baik secara fisik maupun elektronik akan sangat berarti bagi warga masyarakat dalam mencari informasi. Apalagi saat ini pemerintah telah menyediakan berbagai fasilitas layanan publik secara daring agar warga masyarakat dapat mengakses sumber-sumber elektronik secara gratis. Mengingat sebagian dari pengguna perpustakaan desa adalah generasi muda yang merupakan bagian dari digital native yang dalam keseharianya mereka sudah terbiasa untuk mencari sumber informasi dari internet, maka tim pengabdian juga telah menyediakan akses buku sekolah elektronik yang terdiri dari berbagai kumpulan cerita rakyat di Indonesia serta ratusan buku sekolah elektronik dari berbagai jenjang level baik SD, SMP, maupun SMA.

"Layanan daring manajemen perpustakaan desa tersebut dapat diakses di www.ciseeng.web.id. Layanan ini menggunakan aplikasi bernama SLiMS (Senayan Libraly Information Management System) versi 9 Bulian. SLiMS merupakan aplikasi open souce untuk memudahkan manajemen pengelolaan perpustakaan mengakomodir pengelolaan koleksi digital. Maka Perpustakaan Desa Ciseeng perlu menyadari kebutuhan informasi digital yang sebenarnya saat ini sudah sangat banyak untuk dapat diakses secara gratis. Misalnya buku sekolah elektronik, e book buku fiksi maupun non fiksi yang dapat diakses dari berbagai pangkalan data," terangnya.

Sebagai bagian edukasi program literasi masuk desa, kata Indah, maka kegiatan yang pertama kali dielenggarakan adalah pelatihan literasi bagi Ibu-ibu PKK Desa Ciseeng pada tanggal 29 Juli 2020 di kantor Aaula Desa Ciseeng. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Ciseeng Rahmat Bukhari Muslim,S.Sy beserta istri, Siti Jubaedah sekaligus Ketua PKK Desa Ciseeng.

"Protokol COVID-19 secara ketat dilaksanakan selama kegiatan berlangsung. Para peserta duduk dengan berjarak 1 meter dan wajib mengenakan masker serta face shield yang difasilitasi tim pengabdian. Tak lupa di awal sebelum masuk para peserta di cek suhu untuk memastikan kondisi kesehatan seluruh pserta maupun tim pengabdian kepada masyarakat," tuturnya.

Indah mengungkapkan, total Peserta kegiatan berjumlah 25 orang yang keseluruhannya adalah para kader dan tim penggerak PKK yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak literasi bagi warga Desa Ciseeng. Materi terdiri dari 3 bagian yaitu tentang Sosialisasi Pengeloaan Perpustakaan Desa, Gerakan Membaca Dari Rumah, dan Pelatihan Literasi Digital.

Indah berharap melalui kegiatan tersebut diharapkan warga semakin menyadari pentingnya perpustakaan desa sebagai kebangkitan literasi warga serta menjadi jalur pembuka kesejahteraan warga. Warga juga diharapkan ikut menjaga bersama keberadaan peprustakan desa yang telah dibangun sehingga program berjalan secara berkelanjutan.

"Sosialisasi gerakan membaca dari rumah sangat penting mengingat saat ini keterampilan literasi telah memudar. Kesadaran warga terhadap pentingnya membaca masih belum terbentuk. Masyarakat belum memanfaatkan waktu luangnya untuk kegiatan membaca," katanya.

Indah menambahkan, beberapa program gerakan literasi dari rumah diantaranya melalui kegiatan mendongeng antara orang tua dengan anak, program sudut baca di rumah yang dapat merangsang minta baca anggota keluarga, dan lain sebagainya. "Materi akhir dari kegiatan ini adalah literasi digital. Materi ini bertujuan untuk memberikan transfer pengetahuan teknologi tentang pemanfaatan sumber-sumber elektronik yang bisa diakses secar gratis," tuturnya.

Seringkali para orang tua mengeluhkan kesulitan ketika mendampingi proses belajar putra-purinya. Salah satu keluhan tersebut adalah keterbatasan sumber informasi.

Indah juga berharap melalui penyampaian materi tersebut para warga mulai terbiasa dan menyadari akan keberadaan sumber-sumber informasi elektronik yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran putra-putrinya. Selain itu para para peserta juga belajar menelusur informasi di halaman OPAC (Online Public Access Cataloging) www.ciseeng.web.id, dan mengunduh buku sekolah elektronik, serta e-book lainnya dari beberapa pangkalan data lainnya. Pada akhir acara Tim Pengabdian menyerahkan secara simbolik bantuan koleksi perpustakaan desa dari berbagi pihak.

"Kades Ciseeng dan tim pengabdian kepada masyarakat Prodi Peprustakan dan Sains Informasi mengucapkan terima kasih atas atensi dan donasi dari seluruh masyarakat khususnya di wilayah Jabodetabek," katanya.

Sementara itu, Kades Rahmat Bukhari Muslim mendorong warganya untuk menerapkan materi yang telah diperolah dan menularkan energi positif semangat berliterasi kepada warga lain. "Saya berharap keberadaan perpustakaan desa dapat memperkuat peran perpustakaan umum dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga kemampuan literasi meningkat yang berujung peningkatan kreativitas masyarakat dan kesenjangan akses informasi warga Desa Ciseeng dan sekitarnya," ujarnya.


Berita Terkait :