Hari Ini Gus AMI Launching Gerakan Bangkit Belajar

Ahmad Zubaidi | Rabu, 12/08/2020 08:35 WIB
Hari Ini Gus AMI Launching Gerakan Bangkit Belajar Gus AMI bersama ribuan santri dan masyarakat umum mengikuti Jalan Sehat Santri Sarungan di Jember (dok radarbangsa/gigih)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar hari ini, Rabu, 12 Agustus 2020 akan melaunching Gerakan Bangkit Belajar di Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.

Dia juga akan melakukan telekonferens dengan para relawan Gerakan Bangkit Belajar di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Menurut Gus AMI (demikian dia biasa disapa), gerakan tersebut dibuat sebagai salah satu bentuk untuk membangkitkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi.

“Sebagaimana diketahui bersama, tak sedikit pelajar dan mahasiswa yang kesulitan untuk mengikuti pembelajaran karena beragam kendala, seperti minimnya jaringan, kesulitan membeli kuota data, hingga tidak memiliki gawai sebagai alat utama pembelajaran jarak jauh,” kata Gus AMI dalam keterangannya.

Karenanya, Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinasi Kesejahteraan Rakyat itu menginisiasi Gerakan Bangkit Belajar untuk menjawab semua permasalahan yang dialami oleh pelajar di masa pandemi seperti ini.

“Gerakan Bangkit Belajar akan menyediakan wifi gratis bagi para siswa. Hal itu menjawab kebutuhan mereka yang tidak mampu membeli kuota untuk mengikuti pembelajaran secara daring,” tegasnya.

Di samping itu, Gerakan Bangkit Belajar juga akan memberikan fasilitas peminjaman gawai. Pelajar yang belum mempunyai ponsel dapat menggunakannya di tempat yang ditentukan tersebut secara gratis dan cuma-cuma.

Tidak hanya itu, mereka juga akan memperoleh tempat belajar sehingga tidak melulu melaksanakan pembelajaran dari rumah. Pasalnya, tak sedikit di antara mereka yang bosan dan suntuk mengikuti pembelajaran dari rumah.

Bahkan, ada pula yang kesehatan mentalnya terganggu. Para pelajar juga akan mendapatkan pendampingan dari para relawan yang turut hadir di tempat yang telah ditentukan di 34 provinsi. Mereka membantu para pelajar untuk mengikuti pembelajaran daring.


Berita Terkait :