Gedung Putih Batalkan Rencana Deportasi Pelajar Asing di AS

Anata Lu’luul Jannah | Rabu, 15/07/2020 17:05 WIB
Gedung Putih Batalkan Rencana Deportasi Pelajar Asing di AS Pelajar di Universitas Harvard (Doc: Business Insider)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membatalkan rencananya untuk mendeportasi mahasiswa asing yang mengikuti pembelajaran virtual akibat pandemi corona. Perubahan keputusan ini terjadi hanya dalam satu minggu pasca pengumuman pendeportasian tersebut dikeluarkan.

Mengutip dari New York Times, Hakim Distrik Allison Burroughs di Massachusetts mengatakan para pihak telah mencapai keputusan untuk memperbolehkan masiswa asing di AS menghadiri kelas mereka secara virtual dan jika perlu menetap di negara tersebut dengan menggunakan visa pelajar.

AS sendiri merupakan salah satu negara yang mengais sumber pendapatan cukup besar di sektor pendidikan, khususnya di Universitas, sejalan dengan tingginya minat pelajar di dunia yang ingin melanjutkan studinya di negara Paman Sam itu.

Rencana kebijakan deportasi Trump ini tentunya mendapat penolakan dari lusinan institusi pendidikan, Institut Teknologi Massachusetts (MIT) dan Universitas Harvard juga mengajukan gugatan ke pengadilan di minggu lalu.

Diketahui, Harvard dan MIT mengajukan gugatan pertama dengan menyebut kebijakan ini "sewenang-wenang, berubah-ubah dan merupakan penyalahgunaan kebijaksanaan".

Dalam sebuah argumen dari 59 universitas di AS mengatakan kebijakan itu "tidak ada hubungannya dengan mahasiswa yang terlibat dalam `program studi penuh` atau ‘untuk melindungi integritas program visa pelajar’. Sebaliknya, tujuan kebijakan Trump saat ini harusnya berfokus untuk `mendorong pembukaan sekolah kembali.` "

Sementara itu lusinan universitas lain juga turut menandatangani brief pengadilan untuk mendukung aksi tersebut.

Tak ketinggalan, Jaksa agung dari sedikitnya 18 negara bagian, termasuk Massachusetts dan California, juga megajukan gugatan atas kebijakan Trump ini.

Sebagaimana dalam banyak yang informasi yang telah beredar, Seminggu lalu Trump mengumumkan rencana bagi mahasiswa asing yang tinggal di AS jika mereka tidak diizinkan tinggal di musim gugur ini kecuali mereka beralih ke kelas yang menggunakan uang biaya kuliah pribadi.

Mereka yang telah kembali ke negara asalnya pada saat bulan Maret – tepatnya ketika peningkatan kasus positif corona juga tidak akan diizinkan untuk kembali ke AS jika kelas mereka telah beralih secara virtual.