Kiai Maruf Terima Gelar `Bapak Ekonomi Syariah Indonesia` di UIN Suska Riau

Rahmad Novandri | Jum'at, 06/03/2020 19:55 WIB
Kiai Maruf Terima Gelar `Bapak Ekonomi Syariah Indonesia` di UIN Suska Riau Wakil Presiden KH Maruf Amin menerima gelar kehormatan Bapak Ekonomi Syariah Indonesia dari UIN Suska, Riau, di Pekanbaru, Jumat (6/3). (Foto: twitter @Kiyai_MarufAmin)

PEKANBARU, RADARBANGSA.COM - Wakil Presiden RI KH Ma`ruf Amin menerima penghargaan gelar kehormatan `Bapak Ekonomi Syariah Indonesia` di Universitas islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, di Kota Pekanbaru, Jumat, 6 Maret 2020. Gelar tersebut diserahkan langsung oleh Rektor UIN Suska Prof. DR. Ahmad Mujahiddin berdasarkan Surat Keputusan UIN Suska Riau No. 0793/R/2020.

Baca Juga: Wapres Kiai Maruf Minta Khatib Sampaikan Khotbah Toleran

Dalam pidatonya, Kiai Ma`ruf menyampaikan terima kasih atas gelar kehormatan tersebut. Disampaikannya, dirinya hanya bagian kecil dari terbentuknya sistem ekonomi syariah di Indonesia.

"sebenarnya dalam proses perkembangan kemajuan ekonomi syariah saya hanya merupakan bagian. Saya hanya baut, sekrup dari proses pengembangan itu. Karena itu, saya anggap pemberian gelar ini adalah suatu penghormatan yang luar biasa pada saya," kata Kiai Ma`ruf.

Mustasyar PBNU ini menjelaskan, ekonomi syariah saat ini sudah diakui sebagai sistem ekonomi nasional. Regulasi pengembangan ekonomi syariah juga sudah ada mulai dari sektor perbankan, asuransi, hingga pasar modal.

"Sistem ekonomi yang kita anut dual ekonomi, sistem syariah dan konvensional. Karena kita tak bisa memaksakan, karena sistem demokrasi kita tak bisa memaksakan," ujar Kiai Ma`ruf.

Baca Juga: Hadiri Rakernas IPPNU, Wapres Kiai Maruf Ingin Santri Jadi `Gus Iwan`

Lebih lanjut, Kiai Ma`ruf memaparkan bahwa pihaknya harus memberikan keunggulan ekonomi syariah tanpa memaksa. pemerintah punya tanggung jawab untuk pengembangan dan harmonisasi dua sistem tersebut. Karena itu, pemerintah memperkuat Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS).

"Pada Februari lalu baru saja direvisi yang tadinya KNKS jadi Komite Nasional ekonomi dan Keuangan Syariah, kalau disingkat KNEKS. Ketuanya Presiden, ketua hariannya wapres, sekretaris menteri keuangan dan anggotanya menteri-menteri terkait tak hanya menteri keuangan tapi juga sektor jasa dan sektor riil, karena ingin kembangkan syariah tak hanya perbankan," paparnya.

Diketahui, ada empat sasaran yang jadi fokus KNEKS, yaitu industri halal, industri keuangan, dana-dana sosial seperti zakat dan wakaf dan bisnis syariahnya.