Corona Masuk RI, Sebagian Masyarakat Panik Lakukan Belanja Berlebih

Anata Lu’luul Jannah | Rabu, 04/03/2020 12:54 WIB
Corona Masuk RI, Sebagian Masyarakat Panik Lakukan Belanja Berlebih Fenomena Panic Buying di sebagaian masyarakat (Foto: Istimewa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Masuknya Covid 19 ke Indonesia menimbulkan persepsi terhadap beberapa masyarakat mengenai ketersediaan bahan pokok (bapok) di tanah air. Sebagian masyarakat kemudian merasa panik berlebihan sehingga melakukan pembelanjaan bahan pokok secara berlebihan (panic buying) di banyak pusat belanja.

Hal ini bisa jadi salah satunya disebabkan oleh pemberitaan berlebih tentang penyebaran virus corona di berbagai belahan dunia selama sekitar dua bulan ini.

Menanggapi hal ini, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto bersama Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengatakan bahwa ketersediaan bahan pokok tetap aman dan terkendali.

“Pemerintah memahami jika saat ini ada kekhawatiran di tengah masyarakat setelah ada WNI yang dinyatakan positif terjangkit virus Corona. Masyarakat jadi khawatir sulit untuk dapat ke luar rumah sehingga terjadi kepanikan dalam berbelanja bahan pokok. Namun, saya imbau agar masyarakat berhati-hati dalam mengambil sikap, termasuk untuk tidak melakukan panic buying," ujar Mendag Agus.

Mendag juga mengungkapkan, jika barang kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting) dijamin ketersediaannya dengan harga yang stabil saat ini. Guna menjamin pasokan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah mengeluarkan persetujuan impor (PI) untuk beberapa komoditas yang memerlukan adanya tambahan stok.

Untuk komoditas bawang putih, Kemendag telah menerbitkan surat persetujuan impor sebanyak 25.829 ton. Sedangkan izin impor untuk gula kristal mentah (GKM) yang digunakan sebagai bahan baku gula kristal putih (GKP) untuk konsumsi telah diterbitkan sebanyak 438.802 ton yang dapat memenuhi kebutuhan hingga Mei 2020.

“Pemerintah menyadari antisipasi dampak penyebaran virus Covid-19 ini merupakan tanggung jawab kita bersama yang memerlukan sinergi dan kerja sama dari berbagai pihak, baik pemerintah, pelaku usaha terkait bapok, maupun masyarakat. Untuk itu, pemerintah mengajak masyarakat tetap tenang, tidak perlu belanja berlebihan, dan selalu menjaga kesehatan,” jelas Mendag.


Berita Terkait :