Lantik PCI Fatayat NU Mesir, Anggia: Harus Manfaat-Maslahat di Dunia

Rahmad Novandri | Kamis, 27/02/2020 18:40 WIB
Lantik PCI Fatayat NU Mesir, Anggia: Harus Manfaat-Maslahat di Dunia Anggia Erma Rini (Ketua Umum PP Fatayat NU). (Foto: istimewa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - PP Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) makin mendunia. Dalam satu bulan, dua cabang istimewa telah berdiri dan terbentuk berikut perangkat organisasinya.

Setelah Azerbaijan pada 8 Februari 2020 lalu, organisasi perempuan muda NU ini kembali melantik jajaran pengurus dan kadernya di Negara Mesir. Pada Senin, 24 Februari 2020, Ketum Pimpinan Pusat Fatayat NU, Anggia Erma Rini, resmi melantik Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Fatayat NU Mesir Periode 2019-2020 di Kairo.

Baca Juga: Anggia Erma Rini Lantik Pengurus PCI Fatayat NU Azerbaijan

Pelantikan tersebut diikuti sekitar 40 perempuan muda yang berdomisili di negara Benua Afrika tersebut. Mereka sebagian besar merupakan Mahasiswa dan pelajar yang sedang menimba ilmu di berbagai universitas di Mesir, terutama di Universitas Al-Azhar.

"Ikhtiar kita sebagai kader organisasi adalah menyebarkan wajah Islam rahmatan lil `alamin ke seantero dunia. Mandat organisasi sebagaimana garis perjuangan NU adalah senantiasa memberikan manfaat dan maslahat di belahan dunia manapun," kata Anggia.

Fatayat NU merupakan badan otonom perempuan muda NU yang didirikan pada 24 April 1950 bertepatan dengan 7 Rajab 1317 H. Berdirinya Fatayat didorong oleh semangat kebangkitan perempuan dalam kancah perjuangan melawan kemiskinan, kebodohan, serta dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia.

"Karena semangatnya adalah taswirul afkar, atau dikenal juga dengan Nahdlatul Fikri (kebangkitan pemikiran), maka para pembelajar di negeri gudang ilmu ini harus mampu mengaktualisasikan ilmu yang diperolehnya untuk membangun Indonesia lebih baik, maju, dan beradab. Perempuan melalui barisan Fatayat adalah motor aktualisasi gerakan tersebut," jelasnya.

Baca Juga: PP Fatayat NU: Plus-Minus RUU Ketahanan Keluarga Perlu Kajian Komprehensif

Saat ini, menurut Anggota DPR RI Fraksi PKB itu, perjuangan Fatayat dapat dilakukan di banyak bidang: politik, ekonomi, kewirausahaan, kesehatan, ilmu keagamaan, dakwah, juga di isu-isu perempuan mutakhir. "Apapun minat dan bidang studi kita, semuanya dibutuhkan oleh tanah air dan dunia global. Jadilah kader yang menginspirasi perdamaian dunia dan mampu menciptakan aneka inovasi positif. Fatayat didirikan untuk memberi maslahat umat," tuturnya.

Di tingkat dunia, saat ini Fatayat NU telah resmi memiliki cabang di sejumlah negara, terutama di kantong-kantong WNI di luar negeri seperti Malaysia, Hongkong, Taiwan, dan Arab Saudi.


Berita Terkait :