Cak Imin: NU Harus Jadi Kekuatan Ekonomi, Bukan Hanya Keagamaan

Ahmad Zubaidi | Selasa, 25/02/2020 22:38 WIB
Cak Imin: NU Harus Jadi Kekuatan Ekonomi, Bukan Hanya Keagamaan Suasana Susbanpim V Banser yang dihadiri oleh Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar (foto Radarbangsa/AL)

PASURUAN, RADARBANGSA.COM - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar menyoroti gejolak perekonomian dunia yang turut berimbas ke Indonesia. Terlebih pemerintah saat ini cenderung menitikberatkan pada pola kebijakan investasi dan kurang memperhatikan pembangunan wirausaha muda.

Hal itu diungkapkan Cak Imin saat menghadiri Kursus Banser Pimpinan (Susbanpim) V, Selasa, 25 Februari 2020. Pelaksanaan kegiatan di lapangan Taman Candra Wilwatikta, Pandaan Kabupaten Pasuruan.

Cak Imin menyatakan, Nahdlatul Ulama harus hadir dan turut serta memberi warna dalam sistem perekonomian Indonesia. “Mau tidak mau, NU di usia 100 tahun, 2026 mendatang, NU harus bergeser menjadi kekuatan ekonomi bukan hanya kekuatan keagamaan,” tutur Cak Imin.

Wakil Ketua DPR RI ini menambahkan, jika NU ingin berjaya, maka sejak saat ini harus melebarkan sayap menjadi kekuatan ekonomi di Indonesia sesuai dengan cita-cita pendirian NU, yaitu pemberdayaan umat melalui kegiatan ekonomi untuk mengurangi kesenjangan.

Melalui PKB, Cak Imin menyatakan bakal mendorong terbentuknya Undang-undang, Peraturan Pemerintah, hingga Peraturan Daerah yang pro pengusaha kecil dan menengah.

“Kita ingin pemerintah sebanyak-banyaknya membangun wirausaha muda di Indonesia pada 2020 sampai 2025. Ini target,” ungkap Cak Imin.

Cak Imin juga menyinggung Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law. Dia mengaku siap mendukung RUU tersebut selama pro terhadap pembangunan wirausaha kecil dan menengah.

“Dalam RUU Omnibus Law yang mendukung pembangunan wirausaha kecil dan menengah harus dimasukkan. Tetapi yang menghambat wirausaha kecil dan menengah harus dicabut dari RUU Omnibus Law,” tukas Cak Imin.


Berita Terkait :