Presiden Jokowi Tegaskan 243 WNI di Wuhan Segera Dievakuasi

Rahmad Novandri | Sabtu, 01/02/2020 19:03 WIB
Presiden Jokowi Tegaskan 243 WNI di Wuhan Segera Dievakuasi Presiden Jokowi usai meresmikan Bendung Kamijoro Yogyakarta (foto: setkabgoid)

YOGYAKARTA, RADARBANGSA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa pada Kamis, 30 Januari 2020 sore telah diputuskan dalam Rapat Terbatas untuk segera mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Wuhan dan sekitarnya.

”Ini dikoordinir oleh Menteri Luar Negeri bersama seluruh menteri yang terkait, baik Menteri Kesehatan, Panglima TNI, kemudian Kepala BNPB, Kepala Pariwisata, Menteri Perhubungan semuanya terkait dengan ini. Karena juga merupakan sebuah pekerjaan besar,” kata Jokowi usai meresmikan Underpass YIA di Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta, Jumat, 31 Januari 2020.

Baca Juga: Presiden Jokowi Serahkan 3.218 Sertifikat Tanah di Yogyakarta

Lebih lanjut, Kepala Negara mengatakan bahwa World Health Organization (WHO) juga sudah mengumumkan situasi darurat global yang terkait dengan Virus Corona. “Jadi saya kira keputusan kita kemarin untuk mengevakuasi itu sudah betul. Sehingga ini yang perlu dimatangkan adalah bagaimana secepatnya membawa WNI kita sebanyak kurang lebih 243 orang untuk menuju ke Indonesia dengan tahapan-tahapan,” ujarnya.

Jokowi juga menyampaikan akan ada observasi dan lain-lainnya sebelum dikembalikan kepada orang tua maupun kepada masyarakat bagi para WNI yang dievakuasi tersebut. Mengenai pesawat yang digunakan, Presiden Jokowi menyampaikan ada beberapa pilihan yang bisa digunakan.

”TNI siap, komersial juga siap. Nanti kita tinggal apa, karena kita juga tergantung otoritas yang ada di Wuhan,” ucapnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Instruksikan Evakuasi WNI di Hubei Tiongkok

Dilanjutkannya, saat ini proses dengan otoritas di Wuhan masih berjalan karena bukan hanya Indonesia saja, tetapi antrean bagi WNI berada paling depan. Bandar Udara (bandara) yang akan digunakan menurut Jokowi nanti hanya 1 (satu) yang akan digunakan. ”Nanti hanya 1 bandara lah, sementara 1 bandara. Disatukan dulu kemudian sambil diobservasi,” pungkasnya.

Turut hadir pada kesempatan itu diantaranya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menhub Budi Karya Sumadi, Mensesneg Pratikno, Menteri Parekraf Wishnutama, dan Gubernur Provinsi DI Yogyakarta Sultan Hamengkubouwono X.