Nihayatul Wafiroh Sambangi Korban Banjir Bandang Bondowoso

Ahmad Zubaidi | Sabtu, 01/02/2020 11:04 WIB
Nihayatul Wafiroh Sambangi Korban Banjir Bandang Bondowoso Ketua DPP PKB Bid. Kesehatan dan Penguatan Inklusi Disabilitas, Nihayatul Wafiroh menyambangi lokasi banjir bandang di Sempol, Bondowoso (foto Nihayah Center)

BONDOWOSO, RADARBANGSA.COM - Pasca banjir bandang yang melanda Sempol, Ijen, Bondowoso, Rabu, 29 Januari 2020, tim Nihayah Center bergerak cepat dengan membangun posko bantuan dan kesehatan bagi masyarakat terdampak.

Penasihat Nihayah Center, Nihayatul Wafiroh mengaku bangga melihat inisiatif Nihayah Center untuk membantu korban banjir bandang di Sempol. Tanpa menunggu arahan, mereka langsung bergerak dan mendirikan Posko Nihayah Center di lokasi banjir.

“Saya selalu kebingungan menemukan kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan kebahagiaan dan kebanggaan yang luar biasa kepada tim-tim saya ini,” kata Ninik (sapaan akrabnya) saat menyambangi lokasi banjir bandang di Sempol, Bondowoso, Jumat, 31 Januari 2020.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI itu menambahkan, tim Nihayah Center sudah mulai bergerak Rabu malam dan langsung melakukan kontak dengan berbagai pihak untuk kerjasama. Mereka lalu naik menembus pegunungan Ijen untuk mencapai lokasi banjir bandang.

“Tepat pukul 2.20 dini hari tim sampai di lokasi, menjelang subuh posko Nihayah Center berdiri. Pagi, tim bergerak, memberikan bantuan secara simbolis Makanan Tambahan ASI kepada Kades, membantu masyarakat bersih-bersih, dan membuka dapur umum secara dadakan bersama dengan Dinsos. Tim kesehatan juga mulai door to door,” tutur dia.

Aksi solidaritas itu terus berlanjut hingga hari ini. Legislator asal Banyuwangi tersebut juga turun langsung membantu distribusi bantuan kepada masyarakat terdampak banjir bandang.

“Selain membantu di dapur umum yang didirikan Tagana, saya juga melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga,” ungkap Ninik.

Ketua DPP PKB Bidang Kesehatan dan Penguatan Inklusi Disabilitas ini juga menyempatkan diri menyapa masyarakat terdampak dan menanyakan apa saja yang mereka butuhkan selama di pengungsian.

Dari keterangan warga, lanjut Ninik, kebutuhan yang paling banyak mereka harapkan di antaranya air bersih, pakaian bersih dan makanan. Banjir yang datang, telah menghanyutkan barang-barang mereka.

“Saya sudah berkoordinasi dengan tim Nihayah Center untuk segera menginventarisir kebutuhan mereka dan menyalurkan bantuan sesuai yang dibutuhkan warga,” tukas Ninik.

Dilansir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, ada 4.024 korban terdampak banjir bandang di Kabupaten Bondowoso. Sebanyak 2.028 jiwa di Desa Kalisat, dan Desa Sempol sebanyak 1996 jiwa.

BPBD memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Ia juga memastikan ribuan masyarakat yang terdampak telah dievakusi di lokasi aman, seperti di rumah-rumah penduduk yang aman.