Sekolah Terendam Banjir, Ketua Komisi X Minta Kepala Daerah Beri Prioritas

M. Isa | Jum'at, 03/01/2020 22:20 WIB
Sekolah Terendam Banjir, Ketua Komisi X Minta Kepala Daerah Beri Prioritas Syaiful Huda (Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi PKB). (Foto: twitter @DPR_RI)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Bencana banjir di sejumlah Kawasan Jabodetabek, Karawang, dan Lebak Banten banyak merendam dan merusak fasilitas Pendidikan.

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan kepala daerah agar daerah terdampak banjir memberikan prioritas penanganan sehingga tidak menganggu proses belajar mengajar.

“Senin (6 Januari 2020) nanti aktivitas belajar mengajar kembali aktif setelah libur akhir semester. Kami meminta agar jajaran Kemendikbud dan di daerah bencana memberikan prioritas perhatian agar dampak banjir tidak menganggu kegiatan belajar mengajar,” ujar Syaiful Huda kepada radarbangsa.com di Jakarta, Jumat 3 Januari 2020.

Politisi PKB itu mengatakan Dinas Pendidikan di daerah bencana tentu sudah melakukan pendataan terkait jumlah fasilitas Pendidikan yang terdampak banjir. Menurutnya dari data tersebut para stakeholder Pendidikan bisa mencarikan solusi jangka pendek atas permasalahan yang terjadi.

“Kepala dinas Pendidikan bisa mencarikan alternative tempat belajar misalnya dengan mengabungkan siswa ke sekolah terdekat yang tidak terdampak banjir atau ke kantor-kantor pemerintah yang memungkinkan peserta didik bisa tetap mengikuti kegiatan belajar-mengajar,” ujarnya.

Huda memandang keikutsertaan para siswa korban banjir dalam kegiatan belajar mengajar akan memberikan banyak manfaat. Selain menjamin keberlanjutan tahapan belajar, kegiatan sekolah bisa menjadi trauma healing bagi siswa korban banjir. “Dengan kembali ke sekolah dan mengikuti berbagai kegiatan, para siswa tidak larut dengan bencana yang menimpa mereka,” ujarnya. 

Dalam jangka menengah, lanjut Huda pemerintah daerah harus melakukan rehabilitasi atas fasilitas Pendidikan yang terdampak banjir. Pemda harus memastikan sekolah yang rusak diperbaiki dan dibersihkan sebelum kembali dipakai kegiatan belajar mengajar. “Sekolah yang terendam banjir harus dibersihkan dan disemprot disinfektan sebelum kembali digunakan kegiatan belajar mengajar,” katanya. 

Untuk diketahui banjir yang melanda Kawasan Jabodetabek, Karawang, dan Lebak, Banten banyak merendam fasilitas pendidikan. Akibat banjir Jakarta misalnya terdapat 143 gedung sekolah terendam banjir, 74 akses terputus dan puluhan bus sekolah terendam air.

Di Bekasi tercatat 30 gedung sekolah tingkat dasar dan menengah yang teredam banjir. Kondisi serupa juga terjadi di Karawang, Jawa Barat. Di Kawasan ini banjir merendam ribuan rumah dan fasilitas umum. Berdasarkan data yang dihimpun BPBD Karawang, ribuan rumah warga dan fasilitas umum yang terendam banjir tersebar di Kecamatan Jatisari, Cilamaya Wetan, Banyusari, Telukjambe Barat, Cikampek dan Purwasari. Banjir di enam kecamatan tersebut melanda kawasan 15 desa.


Berita Terkait :