Gusdurian Tanggamus Lampung Gelar Haul Gus Dur ke 10

M. Isa | Jum'at, 03/01/2020 19:43 WIB
Gusdurian Tanggamus Lampung Gelar Haul Gus Dur ke 10 Gusdurian Tanggamus Lampung gelar Haul Satu Dekade Gus Dur (foto: istimewa)

TANGGAMUS, RADARBANGSA.COM - Kebudayaan dan kemanusiaan menjadi isu strategis untuk diperbincangkan dekade terakhir. Di mana di kalangan muda-mudi sadar atau tidak, telah tercerabut dari akar kebudayaan Indonesia. Modernisme diartikan menjadi kebarat-baratan, sedang trend hijrah berpakaian ala timur tengah menjadi wajah kesalehan milenial. Menyatir ucapan Chairil Anwar, Mati kau dikoyak globalisasi.

Demikian disampaikan salah satu Aktivis Gusdurian Kabupaten Tanggamus Propinsi Lampung, Abdur Rouf Hanif di sela-sela persiapan Peringatan Haul KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), digedung PCNU Kabupaten Tanggamus, Lampung, Jumat 3 Januari 2020.

De-humanisasi atas nama suku, ras, agama dan politik saling berlindan. Intoleransi meningkat kala politik memainkan isu SARA yang berimbas pada konflik horizontal sipil. Ditengah ketimpangan kemanusiaan kini, kita semua merindukan sosok Gus Dur, pionir kemanusiaan yang hidupnya dihibakan untuk membela kaum papa (mustad`afin)”, kata Abdur Rouf Hanif.

“Satu dekade beliau berpulang. Kebusukan politik yang selama ini menjadi beban sejarah ahirnya mulai terurai benang merahnya. Skenario politik penggulingan Gus Dur dari kursi kepresidenan pun terungkap. Sudah saatnya generasi muda mewarisi fakta sejarah dan melestarikan 9 nilai laku hidup beliau untuk harmonisasi kebhinekaan”, tambah pengurus Lakpesdam NU Tanggamus ini.

Oleh karenanya ikhtiar tersebut kami ejawantahkan dalam rangka Haul Gus Dur ke-10. Kegiatan ini dimotori anak-anak muda Nahdliyin dan lintas iman yang merasa satu pemikiran dan berhutang Budi pada Gus Dur selaku guru bangsa.

Agenda akan berlangsung pada Jumat malam ini. Dimulai setelah Maghrib dengan menggelar tawassul atau kirim doa pada muassis NU dan Almaghfurlah KH. Abdurahman Wahid. Dilanjut dengan musikalisasi puisi dan perfom musik sebagai opener dialog lintas iman.

Dialog yang mengangkat tema"Gus Dur ku, Gus Dur mu, Gus Dur kita," dengan menghadirkan narasumber antara lain; Ketua Tanfidziah PCNU Tanggmus KH. Samsul Hadi, beliau akan mengulas Gus Dur prespektif NU & Politik kebangsaannya. Narasumber kedua seorang aktivis pergerakan dan kemanusiaan, sekaligus founder dari rumah Ideologi Klasika Kota Bandar Lampung Gus Chepry Hutabarat, dia akan mengulas Humanisme Gus Dur, sisi kemanusiaan sang bijak Bestari. Narasumber ketiga Romo Dito, beliau adalah pejuang moderasi beragama di kabupaten Tanggamus, beliau akan menjabarkan urgensi moderasi dan toleransi beragama di Indonesia.

Selain dialog dan diskus, juga akan disajikan dengan panampilan kebudayaan ada stand up komedi dari rekan dan rekanita PAC IPNU IPPNU Kecamatan Gisting musik dan accoustic dari aktivis seniman lintas iman di kabupaten Tanggamus. (oleh: Akhmad Syarief Kurniawan)


Berita Terkait :