Legislator PKB Minta Penghapusan Cabor di PON 2020 Dikaji Ulang

Rahmad Novandri | Senin, 16/12/2019 16:20 WIB
Legislator PKB Minta Penghapusan Cabor di PON 2020 Dikaji Ulang Komisi X DPR RI kunjungan kerja ke Sulawesi Selatan, Jumat (13/12). (Foto: twitter @DPR_RI)

MAKASSAR, RADARBANGSA.COM - Anggota Komisi X DPR RI Andi Muawiyah Ramly meminta rencana penghapusan 10 cabang olahraga (Cabor) pada gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) Ke XX tahun 2020 di Papua bisa dikaji ulang dan dicarikan solusinya yang lebih baik. Hal tersebut diungkapkan Politisi asal Dapil Sulsel II usai pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dan stakeholder bidang keolahragaan, di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jumat, 13 Desember 2019.

"Persoalan yang mengemuka dalam pertemuan ini adalah dikuranginya jumlah cabang olahraga dari semula 47 hanya menjadi 37 cabor pada PON Ke-XX di Papua karena alasan tidak siapnya sarana dan prasarana venue atau lapangan pertandingan," ujarnya.

Baca Juga: Komisi X DPR RI: Sistem Pembangunan Keolahragaan Kaltim Harus Tepat Guna

Politisi Fraksi PKB ini mengungkapkan bahwa pengurangan 10 Cabor pada PON 2020 di Papua mengecewakan banyak pihak, terutama para atlet yang sudah berlatih cukup lama dan banyak mengorbankan waktu, tenaga juga memakan anggaran bahkan sudah mengikuti kegiatan Pra PON.

Kekecewaan tersebut juga diungkapkan KONI Sulsel, diharapkan panitia PON mengambil opsi memindahkan 10 cabor ke daerah lain ketimbang meniadakannya. "Tadi ada masukan dari KONI Sulsel, daripada meniadakan 10 Cabor karena alasan dukungan venue di Papua belum siap maka pemindahan lokasi pertandingan di daerah lain bisa menjadi pilihan alternatif," tandas Andi.

Dari rencana awal ada 47 cabor yang dipertandingkan, ada 10 cabor yang tidak disertakan pada gelaran PON 2020 di Papua, yakni Balap Sepeda, Ski Air, Bridge, Woodball, Gateball, Golf, Soft Tenis, Tenis Meja, Dansa, dan Petanque.

Baca Juga: Komisi X Nilai Penghapusan UN Terobosan Positif

Sementara itu, perwakilan akademisi Sulawesi Selatan pada kesempatan tersebut mengharapkan dukungan dari Komisi X DPR RI dalam pengadaan sarana dan prasarana olahraga di kampus-kampus untuk mendukung proses pembelajaran. "Salah satu aspirasi yang disuarakan kalangan akademisi Sulsel mereka meminta dukungan Komisi X DPR RI dalam pengadaan sarana dan prasarana untuk pendidikan olahraga di kampus," pungkasnya. 


Berita Terkait :