PKB: Siapapun yang Membakar Hutan, Berarti Dia Membakar Masa Depan Bangsa

Ahmad Zubaidi | Rabu, 04/12/2019 16:17 WIB
PKB: Siapapun yang Membakar Hutan, Berarti Dia Membakar Masa Depan Bangsa Sekjen DPP PKB, M. Hasanuddin Wahid membuka diskusi publik tentang Paris Agreement dan lingkungan hidup di kantor DPP PKB (foto Radarbangsa/AL)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), M. Hasanuddin Wahid alias Cak Udin menilai segala praktik yang merusak lingkungan adalah bagian dari kejahatan luar biasa (extra ordinary).

Cak Udin menjelaskan, praktik illegal logging, pembakaran hutan, hingga membuang sampah sembarangan tak hanya berdampak negatif pada pelaku, namun juga kepada masa depan anak bangsa.

“Bagi PKB, praktik illegal logging, membakar hutan adalah praktik kejahatan extra ordinary. Siapapun yang melakukannya maka dia sedang membakar masa depan bangsa ini,” kata Cak udin di Jakarta, Rabu 4 Desember 2019.

Menurut Cak Udin, segala praktik tersebut harus segera dihentikan. Terlebih kondisi iklim global saat ini tengah mengalami perubahan yang sangat drastis.

“(Illegal logging dan pembakaran hutan) harus kita hentikan, tidak lain tidak bukan karena itu semua adalah kejahatan yang bersifat extra ordinary,” tegas Cak udin.

Untuk itu, lanjut Cak Udin, PKB tak henti menggelorakan kepedulian terhadap lingkungan dimanapun dan kapanpun, termasuk saat ini dimana Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar tengah berada di Madrid, Spanyol menghadiri Konferensi Perubahan Iklim ke 25.

“PKB terus berkomitmen kuat di garda terdepan untuk menjadi partai politik yang menjadi avant-garde (pelopor) dalam pembangunan lingkungan,” papar Cak Udin.

Dia juga mengingatkan sejumlah kebijakan dan keputusan yang diputuskan di Muktamar PKB di Bali, salah satunya PKB sebagai green party harus memperjuangkan lingkungan di semua lini.

“Gus Muhaimin selalu menginstruksikan bagaimana kita ini tidak menggunakan plastik, sampah harus dimanage dengan baik, bahkan kampanye kepedulian terhadap lingkungan saat ini dilakukan (Gus Muhaimin) di Madrid,” tutup dia.