IPCC Sebut Pemanasan Global 2020 Bakal Lebih Parah dari 2019

Ahmad Zubaidi | Selasa, 03/12/2019 13:02 WIB
IPCC Sebut Pemanasan Global 2020 Bakal Lebih Parah dari 2019 Lokasi Konferensi Perubahan Iklim (COP) ke 25 di Madrid, Spanyol (foto Twitter @cop25)

MADRID, RADARBANGSA.COM - Ketua Panel Antarpemerintah Tentang Perubahan Iklim (IPCC), Hoesung Lee mengingatkan stabilisasi iklim pada tahun 2020 bakal memburuk dan lebih parah dibanding tahun 2019 akibat emisi gas rumah kaca. Hal ini disampaikan Lee saat membuka Konferensi Perubahan Iklim (COP 25) di Madrid, Spanyol, Senin 2 Desember 2019 kemarin.

“Tiga laporan khusus kami tentang pemanasan 1,5 ° C, perubahan iklim daratan, samudra dan cryosfer menunjukkan bahwa dampak pemanasan saat ini jauh lebih parah dari yang dipahami sebelumnya,” kata Lee.

Melalui forum COP ke 25, Lee ingin seluruh pemimpin negara dan pemangku kebijakan serta masyarakat di dunia menyadari akan pentingnya stabilitas iklim.

Dia menyatakan perubahan iklim yang sangat drastis mengakibatkan kenaikan permukaan laut dan pemanasan laut, beberapa ekosistem utama menjadi jauh lebih rentan, dan meningkatkan risiko batas adaptasi.

“Dampak iklim sekarang dan di masa depan semakin menantang kapasitas adaptif masyarakat dan ekosistem,” ungkap Lee.

Lee juga memaparkan tiga laporan khusus yang menegaskan kebutuhan mendesak untuk pengurangan segera emisi gas rumah kaca. Pengurangan itu akan memberi lebih banyak ruang bagi dunia untuk opsi mitigasi dan adaptasi yang hemat biaya dan berkelanjutan.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar alias Gus Muhaimin berujar, perubahan iklim bukan hanya berdampak terhadap miliaran nasib penduduk dunia, tapi secara nyata juga berdampak langsung terhadap jutaan nasib petani dan nelayan di Indonesia.

"Stabilitas kesediaan pangan dunia akan menjadi ancaman serius,” ungkap Gus Muhaimin.

Kehadiran Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini selain aktif dalam sejumlah agenda panel, juga akan membuka pavilion Indonesia. Di pavilion inilah Gus Muhaimin bakal aktif melobi dan memperjuangkan gagasan peduli lingkungan ala PKB.

”Kelestarian bumi dan alam menjadi salah satu rekomendasi penting Muktamar PKB, bukan karena warna PKB hijau tetapi karena perubahan iklim sangat berdampak terhadap nasib petani dan produksi pangan yang menentukan hidup manusia,” tegas Gus Muhaimin.


Berita Terkait :