Nihayatul Wafiroh Jelaskan Dampak Psikologis Korban Kekerasan

Anata Lu’luul Jannah | Selasa, 03/12/2019 12:50 WIB
Nihayatul Wafiroh Jelaskan Dampak Psikologis Korban Kekerasan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Fraksi PKB, Nihayatul Wafiroh (dok @ninikwafiroh)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Dalam rangka memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP), Ketua DPP PKB Bidang Kesehatan dan Inklusi Disabilitas, Nihayatul Wafiroh menjelaskan dampak korban kekerasan fisik. Melalui akun youtube @nihayatulwafiroh, anggota DPR RI Fraksi PKB ini menjelaskan beberapa hal penting tentang kondisi psikologis korban kekerasan fisik.

Kekerasan fisik ini tidak langsung dimulai begitu saja, namun telah terlebih dahulu diawali dengan kekerasan non verbal lainnya" ujar Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini.

Lebih lanjut wanita yang kerap disapa Ninik ini menjelaskan terkait perasaan yang dialami korban. "Awalnya korban merasa takut, merasa takut sekaIi. Bayangkan korban tidak hanya terluka fisik namun juga membayangkan bagaimana pelaku menampar, menendang yang berimbas pada ketakutan psikologis sehingga korban takut dipukul lagi".

Fase berikutnya adalah korban takut jika kekerasan yang dialaminya diketahui orang lain. Hal ini menurutnya karena pelaku juga mengintimidasi, atau lebih tepatnya mencuci otak korban bahwa kekerasan yang dilakukan pelaku adalah akibat kesalahan korban. Akibatnya korban lebih memilih menahan diri untuk pergi ke dokter atau ke polisi serta berdiam diri dan menyembunyikan kekerasan yang dialaminya.

"Nah, pada kondisi yang tertekan ini, korban menuruti semua keinginan pelaku. Sehingga pasca kekerasan dilakukan mereka akan nampak mesra - mesra dan baik - baik saja. Perlu dicatat, jangan dianggap sikap korban seperti ini seolah memaafkan dan lupa pada kekerasan yang dilakukan pelaku" Jelas wanita kelahiran Banyuwangi ini.

Dalam keadaan yang penuh tekanan, korban menurut pada pelaku dan berharap agar kekerasan tersebut tidak akan terulang lagi sekaligus tidak disebarkan kepada orang lain. "Semua ini karena korban takut masyarakat menilai korban sebagai pihak yang disalahkan" jelasnya lagi.

Adapun dampak lain dari tekanan ini adalah korban tidak dapat mengambil keputusan dan tidak percaya diri untuk mengungkapkan kondisinya terhadap orang lain. Ninik menuturkan bahwa kekerasan fisik ini akan mengendap di memori korban selama bertahun-tahun jika tidak segera dicari jalan keluar. 

Di akhir video yang berdurasi sebelas menit itu, Ninik mengatakan hal yang paling dibutuhkan korban adalah individu yang dapat mendengar keluh kesahnya, hal ini menurutnya karena dapat memberikan kesan baru pada korban bahwa korban tidak sendiri.


Berita Terkait :