Presiden Jokowi Minta Penguatan Pertahanan Utamakan Produksi Dalam Negeri

Rahmad Novandri | Jum'at, 22/11/2019 17:41 WIB
Presiden Jokowi Minta Penguatan Pertahanan Utamakan Produksi Dalam Negeri Presiden Joko Widodo (Jokowi) pimpin rapat terbatas di Kantor Presiden. (Foto: twitter @setkabgoid)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17 ribu pulau, terletak di antara 2 samudera, dan 2 benua, Indonesia harus mampu menjadi sebuah kekuatan regional yang baik yang disegani di kawasan Asia Timur.

“Karena itu, kita perlu melakukan penguatan pertahanan kita dengan alutsista yang moderen yang bersandar pada kemampuan industri alat pertahanan di dalam negeri,” kata Jokowi saat menyampaikan pengantar pada Rapat Terbatas (Ratas) tentang Kebijakan Pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista), di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat, 22 November 2019 siang.

Baca Juga: Gus Muhaimin Ikut Bangga, Jokowi Tunjuk Anak Muda Jadi Stafsus Presiden

Untuk mencapai hal tersebut, Jokowi menekankan pada penguatan industri pertahanan kita. Pertama, road mapnya harus jelas dalam pengembangan industri alat pertahanan di dalam negeri.

“Mulai dari hulu sampai hilir dengan melibatkan baik BUMN maupun swasta sehingga kita bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor alutsista dari luar negeri,” ujarnya.

Kemudian yang kedua, lanjutnya, kita juga harus memastikan adanya alih teknologi dari setiap pengadaan alutsista maupun program kerja sama dengan negara-negara lain.

“Kita harus memastikan bahwa SDM industri pertahanan kita betul-betul diperkuat dan jangan lagi orientasinya adalah penyerapan anggaran, mampu membelanjakan anggaran sebanyak-banyaknya, apalagi orientasinya sekedar proyek. Sudah, setop yang seperti itu,” tegas Jokowi.

Mantan Walikota Solo itu menambahkan bahwa orientasinya adalah betul-betul strategic partnership untuk peningkatan kemandirian dan daya saing bangsa sehingga kita memiliki kemampuan untuk memproduksi alutsista yang tadi dikerjasamakan.

Baca Juga: Kenalkan 7 Staf Khusus Milenial, Presiden Jokowi Minta Jembatani Anak-Anak Muda

Jokowi juga meminta agar kebijakan pengadaan alat utama sistem senjata betul-betul memperhitungkan, mengkalkulasi, mengantisipasi teknologi persenjataan yang berubah begitu sangat cepatnya, sehingga akan mempengaruhi corak peperangan di masa yang akan datang.

“Jangan sampai pengadaan alutsista kita lakukan dengan teknologi yang sudah usang, yang sudah ketinggalan, dan tidak sesuai dengan corak peperangan di masa yang akan datang,” tandasnya.