Menhan Tegaskan Papua Bagian NKRI, Tak Perlu Ada Perdebatan

Rahmad Novandri | Kamis, 10/10/2019 13:23 WIB
Menhan Tegaskan Papua Bagian NKRI, Tak Perlu Ada Perdebatan Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu memberikan kuliah umum di UPN Veteran Surabaya (dok Twitter @kemhan_ri)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu bertemu dengan perwakilan wilayah adat Papua dan Papua Barat. Pada pertemuan tersebut, ia berbicara tentang sejarah kembalinya Papua ke Indonesia.

"Sejak Proklamasi Kemerdekaan 1945, otomatis semua wilayah jajahan Belanda diambil alih oleh Pemerintah Indonesia yang sah, termasuk Papua. Walaupun pada saat itu penyerahan Papua ke tangan Indonesia sempat tertunda oleh Pemerintah Belanda akibat adanya kepentingan dari pihak Belanda pada saat itu, kemudian Papua baru kembali ke pangkuan Indonesia pada tahun 1962 dengan New York Agreement yang kemudian disahkan oleh PBB tahun 1969 melalui Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat) yang hasilnya 100% rakyat Papua menginginkan untuk tetap menjadi bagian integral dari Indonesia," kata Ryamizard di Mega Futsal, Jayapura, Papua, Kamis, 10 Oktober 2019.

Baca Juga: Alpayage: Papua Sudah Kondusif, Tak Perlu Paksakan Jihad!

Menhan menegaskan Papua bagian dari Indonesia yang sudah final dan tidak perlu diperdebatkan lagi. Ryamizard lalu mengajak seluruh masyarakat untuk membangun Papua yang adil dan makmur.

"Papua sebagai bagian integral dari NKRI adalah sudah final dan harga mati dan tidak perlu diperdebatkan lagi, mari kita bangun Papua tercinta ini menuju masyarakat yang adil, makmur dan sentosa di dalam wadah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," tuturnya.

Baca Juga: Marthen Douw: Saya Papua, Saya Pergi untuk Kembali

Ryamizard mengingatkan agar masyarakat mengecilkan perbedaan di antara masyarakat. Dia mengajak mengisi kemerdekaan Indonesia dengan membangun bangsa.

"Sekarang saatnya kita membangun bangsa ini dan mengisi kemerdekaan yang sudah diperjuangkan oleh para pendahulu kita. Perkecil perbedaan dan perbesar persamaan, torang samya basudara, satu bangsa, satu tanah air, satu negara dan satu tujuan," pungkasnya seperti dilansir dari detik.com, Kamis, 10 Oktober 2019. 


Berita Terkait :