Oknum Dosen IPB Sewa Perakit Bom Asal Papua dan Ambon Rp 8 Juta

Ahmad Zubaidi | Jum'at, 04/10/2019 07:58 WIB
 Oknum Dosen IPB Sewa Perakit Bom Asal Papua dan Ambon Rp 8 Juta Ilustrasi bom rakitan (foto Konfrontasi)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Oknum dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Abdul Basith ternyata tidak membuat bom ikan sendiri, melainkan meminta bantuan orang lain berasal dari luar kota. Bom tersebut diduga bakal ia gunakan saat pelantikan Presiden 20 Oktober nanti.

Fakta ini terungkap setelah hasil pemeriksaan terhadap barang bukti keluar atau rampung. Di mana diketahui ada puluhan bom yang disita polisi sebagai barang bukti. Barang bukti ada di Polda Metro Jaya.

"Mendatangkan ahli pembuat bom ikan yang di dalamnya ada pakunya," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes (Po) Argo Yuwono di kantornya, Kamis 3 Oktober 2019.

Menurut Argo, pembuat bom ikan ini bahkan didatangkan Basith jauh-jauh dari luar Ibu Kota. Meski begitu, tak dirinci siapa sosok tersebut. Setelah sepakat dengan harga, Abdul membiayainya datang ke Jakarta. Abdul membayarnya sebesar Rp8 juta.

"Dari Papua dan dari Ambon. Dibiayai tiketnya. Dana yang diberikan Rp8 juta yang diberikan," katanya lagi.

Lebih lanjut Argo mengatakan, sejauh ini dari pemeriksaan Abdul dan sembilan tersangka lain memang ada pertemuan dulu sebelum mereka merencanakan aksi sabotase Mujahid 212 pada 28 September 2019 lalu.

Polisi masih mencari tahu berapa kali pertemuan dilakukan dan di mana saja pertemuan itu dilangsungkan.

Sebelumnya, polisi telah menetapkan Abdul Basith sebagai tersangka karena diduga merencanakan demo rusuh dengan menyiapkan bahan-bahan peledak.

Abdul Basith ditangkap di Tangerang bersama sejumlah orang oleh tim Polda Metro Jaya dan Densus 88 sekitar Sabtu dini hari, 28 September 2019.

Mereka dijerat dengan sejumlah pasal, salah satunya Pasal 1 ayat (1) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 atas tindak pidana membuat, menguasai, membawa, menyimpan, mengangkut, menyerahkan dan atau berusaha menyerahkan bahan peledak.