Dua Santri Tenggelam di Tempuran Ditemukan Tewas Berpelukan

Ahmad Zubaidi | Rabu, 16/01/2019 09:53 WIB
Dua Santri Tenggelam di Tempuran Ditemukan Tewas Berpelukan Ilustrasi tenggelam (dok Radarbangsa)

PONOROGO, RADARBANGSA.COM - Dua santri dari Pondok Pesantren Hudatul Muna, Ponorogo, Jawa Timur, yang tenggelam, akhirnya berhasil ditemukan, Selasa 15 Januari 2019 sore.

Keduanya adalah Bambang Irawan (16), warga Desa Petungsinarang RT  01 RW 11 Kecamatan Bandar, Pacitan, dan Ahmad Qoirul Huda (14), Desa Senepo RT  06 RW 07 Kecamatan Slahung, Ponorogo.

“Kedua korban ditemukan pada pukul 17.20 WIB,`` aku Komandan Tim Operasi SAR, Brian Gautama.

Brian meyebut posisi kedua korban saat ditemukan dalam keadaan berpelukan. Sehingga ditemukan dalam titik yang sama. Dan kembali dititik Tempat Kejadian Menghilang (TKM), jaraknya 5-10 meter.

Pertama kali ditemukan oleh salah satu relawan yang bersiaga di pinggir sungai. Kondisinya masih utuh. Satunya berbaju, satunya tidak berbaju.

Awalnya, dikira hanya satu korban saja. Namun, setelah tim gabungan SAR mendekat, rupanya ada dua korban santri itu. Kedua korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono.

Sebelumnya, empat santri tenggelam saat mandi di Sungai Tempuran, Kelurahan Brotonegaran, Kota Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Senin 14 Januari 2019 sore. Satu orang di antaranya ditemukan tewas.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ponorogo, Setyo Budiono yang dikonfirmasi Kompas.com menyatakan satu santri ditemukan tewas bernama Huda.

"Jasad Huda siswa MTs kelas dua ditemukan setelah dilakukan pencarian. Sementara tiga rekannya, Bambang Irawan siswa kelas tiga; Huda, siswa kelas dua dan; M Ansori, siswa kelas satu masih dalam pencarian," kata Budi.


Berita Terkait :