Cak Imin saat mengunjungi Islamic Book Fair di Jakarta, Sabtu (21/04/2018). doc. istimewa
JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Di Indonesia, hari pertama puasa Ramadan 1439 H yang juga bertepatan dengan hari perayaan Hari Buku Nasional. Sudah menjadi kebiasaan, setiap tahunnya tanggal 17 Mei dirayakan dan sebagai penanda diperingatinya Hari Buku Nasional.
Tercatat, pemilihan tanggal Hari Buku Nasional ini merujuk pada berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada Tanggal 17 Mei 1980.
Mengingat bagaimana pentingnya membaca buku, Panglima Santri Nusantara, Muhaimin Iskandar atau yang lebih dikenal dengan sebutan Cak Imin menyuarakan pentingnya membaca, jangan berharap masyarakat kita bisa maju kalau malas membaca.
"Jangan berharap banyak kepada masyarakat kita bisa beranjak maju, kalau malas baca?," cuit Cak Imin lewat akun Twitternya @cakimiNOW pada Kamis, 17 Mei 2018.
Dengan memakai hastag #HariBukuNasional, Cak Imin juga membandingkan bahwa angka literasi yang tidak berbanding lurus dengan angka rajin baca buku. "Angka literasi kita cukup tinggi menurut UNESCO (95,38%). Tapi tak menjamin rajin membaca buku," paparnya.
Menurut Cak Imin pesatnya media sosial harus diimbangi dengan perbanyak membaca buku, sebab membaca dari media sosial yang sulit dipertanggungjawabkan, maka perlu dibiasakan membaca buku. Setidaknya setiap tahun ada buku baru yang kita baca untuk menambah wawasan dan pola pikir kita.
