Hari Paskah, Ini Pesan Kuat dari Cak Imin

Rahmad Novandri | Kamis, 29/03/2018 23:11 WIB
Hari Paskah, Ini Pesan Kuat dari Cak Imin A. Muhaimin Iskandar (Ketua Umum DPP PKB). (Dok PKB)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa A. Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyampaikan pesan bagi seluruh masyarakat Indonesia agar selalu menjaga kerukunan serta menjadikan keberagaman utnuk membangun bangsa Indonesia yang lebih kuat. Cak Imin juga mengingatkan bahwa menjadi pemimpin itu harus siap untuk saling menghargai dan melayani, bahkan menderita sekalipun.

"Bagi saya, ini memberi pesan kuat bahwa memimpin adalah menghargai dan melayani, bahkan menderita," ujar Cak Imin, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 29 Maret 2018.

Menyambut Hari Paskah atau Jumat agung yang dirayakan oleh umat Kristiani, Cak Imin mengungkapkan, bahwa hari Paskah atau Jumat Agung dinilai bentuk keberagaman di Indonesia agar tetap terjalin kerukunan. Indonesia menjadi contoh harmoni perbedaan yang bisa dicontoh negara lain.

"Saya yakin kalian semua 100% Kristiani dan 100% Indonesia. Seperti juga saya, 100% Islam dan 100% Indonesia," kata Cak Imin.

"Kita bangun Indonesia yang kuat dari keberagaman sebagai takdir kita, agar menjadi mosaik indah dan contoh bagi dunia semesta. Semoga damai kita selalu di bumi dan di akhirat," ucapnya.

Bahkan, secara pribadi, Cak Imin juga turut memberikan ucapan selamat Hari Paskah untuk umat Kristiani. Hari saat perjamuan Yesus tersebut jadi momentum perbaikan diri.

"Bagi saudara-saudaraku terkasih umat Kristiani, selamat menjalani perayaan Trihari Suci yang dimulai hari ini Kamis Putih, Jumat Agung, hingga Minggu Paskah. Semoga hari-hari penting ini menjadi momen introspeksi menuju pribadi yang melayani sesama manusia. Sekali lagi selamat untuk umat Kristen dan Katolik di seluruh penjuru Indonesia," kata Cak imin.

Dia menuturkan, sosok Yesus sendiri sebenarnya teladan ideal untuk seorang pemimpin. Menurutnya, pemimpin yang dibutuhkan yakni sosok yang sampai rela menderita untuk orang lain.

"Yesus menunjukkan dirinya sebagai sosok pemimpin lembut yang rendah hati. Ia membasuh kaki murid-muridnya dan mendoakan mereka. Bagi saya, ini memberi pesan kuat bahwa memimpin adalah menghargai dan melayani, bahkan menderita," ungkapnya.

"Perjamuan itu berlangsung sangat sederhana. Yesus membelah roti lalu membagi-bagikannya. Lalu mengucap syukur. Bahkan yang sedikit pun tetap dibagi dan itu disyukuri. Sering sekali, kita kerap lupa berbagi, lebih sering lagi lupa bersyukur, karena yang didapat selalu terasa kurang," katanya lagi.

Lanjut dia, keteladanan ini pula yang bisa ditemukan pada sosok seperti Nabi Muhammad. Keduanya, sepatutnya jadi sumber inspirasi.

"Perjamuan terakhir saat Kamis Putih hingga Minggu Paskah mengingatkan kita bahwa nabi dan Rasul di bumi ini adalah mereka yang dipilih Allah dari kalangan orang kebanyakan yang miskin. Mereka menjadi sumber inspirasi bagi warga yang sama-sama miskin, untuk percaya kepada Tuhan, untuk hidup dengan baik," pungkas Cak Imin.


Berita Terkait :