Rapor Merah 100 Hari Jabatan, Sandi: Banyak Banget PR

Ahmad Zubaidi | Rabu, 24/01/2018 20:53 WIB
Rapor Merah 100 Hari Jabatan, Sandi: Banyak Banget PR Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Foto Antara)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Hari Ini, tepat 100 hari Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno memimpin Jakarta. Program unggulan yang diusung mereka beberapa diantaranya juga telah diluncurkan.

Sebut saja program One Kecamatan One Center Enterpreneur (OK OC), One Karcis One Trip (OK Otrip), hingga hunian DP 0 Rupiah.

Namun, apakah seluruh program yang dijalankan dalam rentan waktu 100 hari ini sesuai espektasi? Jawabannya tidak, catatan redaksi radarbangsa.com beberapa diantaranya justru mengundang kontroversi.

Sebut saja pembentukan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) yang beranggotakan 73 orang dengan gaji fantastis, hingga penolakan proyek reklamasi. Teranyar, upaya legalisasi becak di Ibu Kota. 

Mengacu pada janji kampanye pasangan yang diusung Gerindra dan PKS ini, 100 hari kerja seharusnya dapat dijadikan rujukan evaluasi terlaksana atau tidak. Namun sayangnya, realisasi tersebut kurang memuaskan. 

Program rumah DP 0 Rupiah juga jauh dari espektasi janji kampanyenya. Bentuknya justru rumah susun (Rusun). Ditambah lagi realisasinya cukup kontroversial. Warga penghasilan bawah diketahui sulit mengakses lantaran mekanisme yang berbelit-belit.

Lalu ada program OK OCE yang memiliki bunga pinjaman modal yang sangat tinggi, yakni 13%. Program yang selama kampanye selalu diunggulkan ini ternyata juga tak bisa dinikmati dengan mudah oleh masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah.

Dengan bunga yang sangat tinggi, melebihi nilai bunga perbankan konvensional, program ini seolah menjadi momok bagi masyarakat yang mengidamkan suntikan modal berbunga rendah.

Yang tak kalah mengherankan adalah ketika Gubernur Anies mengeluarkan kebijakan penutupan Jalan Jati Baru, Tanah Abang. Kebijakan ini memantik respon negatif tak hanya di dunia nyata, namun juga di dunia maya.

Rerata mereka berujar jika program ini justru memupus hak pejalan kaki yang semakin sulit melintasi jalan tersebut. Pengusaha angkotpun mengeluhkan hal yang sama. Ditambah lagi pedagang kaki lima yang saling berebut lahan.

Selain itu, banjir di Jakarta juga belum teratasi dengan baik. Hingga saat ini belum ada upaya yang tepat untuk menangani banjir yang tak henti menghantui Ibu Kota.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengamini bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus dia kerjakan. Ia pun tak dapat mengukur kinerjanya hanya dengan 100 hari ini.

"Banyak banget PR. Menurut saya, bukan saatnya untuk menepuk-nepuk dada. Kita tidak mengukur hanya 100 hari tapi kita ingin ke depan, kerjanya lebih semangat lagi. Di Jakarta, semakin hari semakin kompleks," ungkapnya.


Berita Terkait :